JAKARTA - Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global dengan turut berpartisipasi dalam pameran internasional Manufacturing World Osaka (MWO) yang berlangsung pada 2-4 Oktober 2024 di Jepang.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam pameran internasional Manufacturing World Osaka tahun ini membuahkan hasil yang sangat membanggakan.
Melalui ajang tersebut, telah tercapai kesepakatan bisnis lebih dari 10 juta dolar AS dari kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
Menperin bilang, terjalinnya kerja sama itu membuktikan bahwa teknologi dan inovasi industri dalam negeri sudah semakin diakui secara global.
"Kami optimistis, kolaborasi ini akan membuka peluang investasi yang lebih besar, mempercepat transformasi industri 4.0 di Tanah Air dan meningkatkan daya saing industri Indonesia di kancah internasional," ujar Menperin dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 12 Oktober.
Selain itu, capaian kesepakatan sebesar 10 juta dolar AS merupakan langkah signifikan dalam mempromosikan industri Indonesia di kancah global.
Agus menilai, kesepakatan ini tidak hanya menunjukkan potensi produk Indonesia, tetapi juga kepercayaan dari pihak asing terhadap kualitas dan daya saing industri nasional.
"Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi," katanya.
Sebanyak 10 pelaku industri manufaktur Indonesia berkesempatan menjadi co-exhibitor pada ajang tersebut, dengan memperkenalkan beragam inovasi serta produk unggulan mereka kepada para pengunjung dari berbagai negara.
Kesepuluh peserta itu difasilitasi booth oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dengan mengusung tema "Making Indonesia 4.0". Upaya ini diharapkan dapat mendorong implementasi teknologi industri 4.0 secara berkelanjutan sekaligus menarik investasi dari para penanam modal skala global.
Selama pameran, booth Indonesia berhasil menarik lebih dari 500 pengunjung yang terdiri dari pelaku industri, akademisi dan pemangku kepentingan lainnya. Antusiasme pengunjung menunjukkan tingginya minat terhadap produk dan teknologi yang ditawarkan oleh pelaku industri Indonesia.
Diketahui, para co-exhibitor tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga memperkenalkan keunggulan teknologi yang diterapkan dalam proses produksi. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto menuturkan, keikutsertaan Indonesia merupakan salah satu upaya optimalisasi pemerintah dalam menarik investor asing, salah satunya dengan melakukan market sounding secara luas kepada calon investor mengenai potensi dan peluang investasi di Indonesia.
BACA JUGA:
"Yang tidak kalah penting adalah branding terkait advanced industry kepada perusahaan yang sudah eksisting di Indonesia," tuturnya.
Untuk meningkatkan peluang kerja sama, para co-exhibitor juga aktif mengunjungi stan-stan perusahaan Jepang yang menjadi potential buyer.
Menurut Eko, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami lebih dalam mengenai kebutuhan pasar Jepang serta tren terkini dalam industri manufaktur.
"Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku industri Indonesia dapat lebih siap untuk memenuhi ekspektasi dan kebutuhan buyer internasional," pungkasnya.