JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sebanyak 480 Pemerintah Daerah (Pemda) telah berhasil menerapkan elektronifikasi transaksi digital secara menyeluruh dalam sistemnya.
Airlangga menyampaikan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETPD) mengalami peningkatan setiap tahun. Hal tersebut berdasarkan hasil asesmen Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda (IETPD) pada semester I 2024 yang menunjukan bahwa 87,9 persen atau 480 pemda daerah berada dalam level Digital.
“Yang pertama adalah penting untuk perkembangan implementasi kebijakan Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Tadi sudah disampaikan, sekarang sudah 87,9 persen atau 480 Pemda, dan tentunya ini yang harus ditingkatkan kembali,” katanya dalam acara Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) di Hotel Indonesia Kempinski, Senin, 23 September.
Adapun, berdasarkan indeks sebanyak 480 Pemda sudah berada dalam level digital, 49 Pemda di level maju dan 16 Pemda masih dalam level berkembang.
Menurut Airlangga capaian tersebut sudah melebihi target digital Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) tahun 2024 yang sebesar 85 persen.
Untuk tahun 2025, Satgas P2DD menargetkan 100 persen pemda dapat mencapai level digital.
Airlangga menjelaskan, peningkatan IETPD sejalan dengan kenaikan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).
Adapun perkembangan jumlah Pemda digital secara nasional terhadap kenaikan PDRD sebesar 7,91 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Adapun, pemda wilayah Jawa-Bali memiliki presentase tertinggi yakni 100 persen, Sumatera sebesar 94 persen dan Sulawesi sekitar 91 persen, Kalimantan sebesar 75 persen dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua (Nusampapua) sekitar 41 persen.
Selain itu, Airlangga menyampaikan, peningkatan kinerja TP2DD tercermin dari adanya peningkatan partisipasi dan peningkatan skor rata-rata Champonships TP2DD.
BACA JUGA:
Airlangga menjelaskan jumlah Pemda yang berpartisipasi dalam evaluasi kinerja tahun 2024 telah meningkat 93,7 persen menjadi 512 Pemda.
Peningkatan signifikan hampir terjadi di semua wilayah kecuali wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua (Nusampapua) yang hanya sebesar 27,1 persen.
“Kinerja TP2DD dan inovasi dibandingkan tahun lalu, Pemda yang berpartisipasi ini meningkat dari 90,2 persen (2022) menjadi 93,7 persen (2023). Jadi sudah 512 Pemda. Kemudian juga peningkatan skornya juga relatif lebih tinggi,” jelasnya.