JAKARTA - Kementerian Pertanian akan menyediakan lahan seluas 1,5 juta hektare untuk mendukung kebutuhan susu pada program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran.
Lahan tersebut akan digunakan sebagai tempat pemeliharaan sapi.
Adapun Indonesia akan melakukan importasi sapi perah sebanyak 1,3 juta ekor. Sapi tersebut untuk memenuhi kebutuhan susu segar program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran.
“Ada lahan produksi. Ada sawit, ada lahan masyarakat, ada pulau-pulau di timur. Itu akan kita identifikasi dari kantong kita 1,5 juta itu jadi potensi,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 12 September.
Sudaryono mengatakan pihaknya juga sudah menawarkan ke beberapa perusahaan di dalam negeri untuk membangun peternakan sapi perah guna memenuhi kebutuhan susu segar.
“Kita tawarkan ada sekitar 36 perusahaan sudah komitmen masukan (impor) ke Indonesia,” ucapnya.
Sudaryono mengatakan para pengusaha yang mengimpor sebagai investor untuk membangun peternakan. Sedangkan, kata dia, pemerintah membantu kebutuhan lahan dan juga segala kebutuhan perizinan importasinya.
“Kita akan carikan lahannya untuk mereka. Kita sudah secure 1,5 juta hektare. (Lahan tersebut) kita tawarkan kepada mereka untuk memelihara sapinya. Sisanya, Kementan akan membantu dari sisi perizinannya,” jelasnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Sudaryono bilang, lahan yang disiapkan pemerintah tidak berada di satu tempat atau wilayah.
Tetapi tersebar di beberapa wilayah, seperti Sulawesi Tengah, Banten, Blora, Jawa Timur, hingga pulau-pulau luar.
“(Lahan) 1,5 juta hektare itu tidak satu hamparan. Pecah-pecah, ada 10.000 hektare, 20.000 hektare, 13.000 hektare, ada 3.000 hektare dan ada juga yang cuma 2.000 hektare,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian membuka kesempatan kepada siapapun yang bersedia untuk mengimpor sapi hidup ke Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menekan impor susu.