Bagikan:

JAKARTA - Situs pembelian materai elektronik milik Peruri, e-meterai sempat mengalami kendala teknis. Banyak pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024 mengeluh karena sudah membeli, namun kuota e-meterai tidak bertambah.

Mengutip Instagram @peruri.indonesia, Jumat, 6 September, Peruri menjamin pengembalian dana bagi pendaftar CASN 2024 yang telah membeli e-meterai melalui portal https://meterai-elektronik.com, namun kuota e-meterai belum bertambah.

“Proses pengembalian dana dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Peruri berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” tulis Peruri dikutup Jumat, 6 September.

Berikut ketentuan pengembalian dana e-meterai yang dibeli melalui situs meterai-elektronik.com:

Pertama, pengajuan pengembalian dana maksimal tiga hari setelah pembayaran berhasil.

Kedua, pembatalan pembelian hanya bisa dilakukan dalam satu invoice pembelian kuota secara utuh.

Ketiga, tidak bisa dilakukan pembatalan pembelian hanya untuk beberapa keping e-meterai dalam satu invoice.

Keempat, permintaan pembatalan pembelian akan diproses maksimal 45 hari kalender.

Kelima, uang yang dikembalikan berjumlah 75 persen dari total pembayaran pada invoice pembelian.

Keenam, jika kuota user tidak mencukupi untuk pembatalan pembelian maka pengajuan tidak akan diproses.

Selain mengikuti ketentuan tersebut, calon pelamar yang ingin mendapatkan pengembalian dana juga perlu melampirkan nomor handphone, nama lengkap, bukti pembayaran, sisa kuota saat ini dan nomor invoice yang dibatalkan.

“Mohon mengirimkan email ke [email protected] dengan Subject; CASN-Pengajuan Pembatalan Pembelian meterai-elektronik.com,” tulis Peruri lagi.

Sebelumnya diberitakan, para calon peserta seleksi CPNS 2024 membanjiri media sosial Instagram maupun X dengan keluhan e-meterai eror. Mereka mengeluhkan tidak bisa membeli e-meterai hingga saldo terpotong tetapi e-meterai tidak bisa digunakan.

Instagram resmi milik Peruri menjadi sasaran netizen untuk menyampaikan protesnya. Netizen ramai-ramai meluapkan emosi mereka di kolom komentar Instagram @peruri.indonesia.

Salah satunya akun dengan nama @bimatejakusuma. Ia mengaku bingung karena rakyat dipaksa untuk melek digital namun sistem pemerintah belum mendukung.

“Rakyat dipaksa digital, sistemnya sendiri belum siap. Lawak,” tulis dia dikutip VOI, Rabu, 4 September.

Keluhan juga disampaikan akun lainnya @fitriansyahbay. Dia mengatakan di era digitalisasi membeli e-meterai malah antre. Bahkan, Peruri menawarkan penggantian tetapi tidak 100 persen.

“Cuma di era 'digitalisasi' ini mau beli materai harus ngantri, out of stock, toko tutup dalam perbaikan, uangnya diambil barang belum ada, udah gitu ditawarin pengembalian tapi enggak 100 persen padahal bukan salah kita,” tulisnya.