Bagikan:

JAKARTA - Para calon peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024 membanjiri media sosial Instagram maupun X dengan keluhan e-meterai eror. Mereka mengeluhkan tidak bisa membeli e-meterai hingga saldo terpotong tetapi e-meterai tidak bisa digunakan.

Instagram resmi milik Peruri menjadi sasaran netizen untuk menyampaikan protesnya. Netizen ramai-ramai meluapkan emosi mereka di kolom komentar Instagram @peruri.indonesia.

Salah satunya akun dengan nama @bimatejakusuma. Ia mengaku bingung karena rakyat dipaksa untuk melek digital namun sistem pemerintah belum mendukung.

“Rakyat dipaksa digital, sistemnya sendiri belum siap. Lawak,” tulis dia dikutip VOI, Rabu, 4 September.

Keluhan juga disampaikan akun lainnya @fitriansyahbay. Dia mengatakan di era digitalisasi membeli e-meterai bukannya makin mudah malah antre.

“Cuma di era 'digitalisasi' ini mau beli materai harus ngantri, out of stock, toko tutup dalam perbaikan, uangnya diambil barang belum ada, udah gitu ditawarin pengembalian tapi enggak 100 persen padahal bukan salah kita,” tulisnya.

Tak hanya keluhan mengenai gagal membeli e-meterai karena situs eror, banyak juga netizen yang mengeluhkan uang mereka sudah terpotong namun status pembelinya tidak terdeteksi di situs pembelian.

Akun dengan nama @fachrine ini mengaku situs helpdesk yang diberikan Peruri pun tidak berfungsi. Adapun Peruri menyediakan sistus bantuan yakni https://helpdesk-sscasn.bkn.go.id/.

“Min, saya sudah beli e-meterai pembayaran lewat qris dan saldo sudah terpotong tapi di web meterai-elektronik mash belum kedetek pembayarannya. Bagaimana ya? Helpdesknya pun tidak berfungsi,” tulisnya.

Selain itu, ada juga netizen dengan akun bernama @massgalih2304 mengaku sudah menerima bukti pembayaran namun jumlah e-meterai yang dibeli tidak muncul dalam kuota mereka.

“Min aku beli 2 e-meterai di e-meterai.co.id, dari pagi sampai sekarang gak ada muncul e-meterai ya. Tolong kerja samanya lah, sudah dibayar tapi hasilnya mash 0 terus kuota e-meterainya,” katanya.

Ada pula netizen yang menilai bahwa pemerintah sedang berbisnis dengan rakyat melalui penjualan e-meterai oleh Peruri ini. Akun dengan nama @sodawn.id ini menilai masyarakat menjadi korban karena sistem digital yang belum siap tersebut.

“Real pemerintah berbisnis dengan rakyat. Berapa banyak uang g terbuang sia2 cuman karena e-materai? Sok sokan serba digital, tapi pihak yang mencanangkan justru gak sanggup. Akhirnya, masyarakat sendiri yang jadi korban. Terbuang uang ratusan ribu hanya demi melamar kerja,” tulisnya.