BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memastikan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di wilayahnya akan berjalan secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Barat Sumasna mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendaftar CPNS, karena ini juga menjadi satu cara untuk mengurangi angka pengangguran.
"Semakin banyak mendaftar, kami akan mendapatkan orang yang terbaik. Dan kami jamin semua prosesnya transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Sumasna di Bandung, Antara, Rabu, 21 Agustus.
Untuk proses seleksi CPNS, ia mengatakan bahwa pihaknya hanya bertanggung jawab atas proses administrasi, sementara untuk ujiannya dikelola oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Jadi kami tidak ikutan lagi nanti pas pelaksanaan itu, bahkan di ruangan pun kami tidak boleh ada ketika ujian berlangsung. Jadi nanti menyerahkan dokumen administrasi si A si B yang sudah lulus administrasinya nanti untuk tindaklanjut ujian mutlak kewenangan BKN," ucapnya.
Sumasna menegaskan bahwa keadilan tes CPNS Pemprov Jabar sejak 2015, seperti nilai ujian secara seketika (real time) akan keluar begitu peserta tes CPNS keluar ruangan tes.
"Kecuali ada sanggahan tertentu, tapi pada konteks angka itu begitu keluar ruangan sudah dapat angka, dia sudah bisa lihat Apakah dia tertinggi atau ada yang lain yang lebih tinggi dan segala macam jadi lebih fair. Sehingga, pada anak-anak kita jangan sampai ada kekhawatiran tidak fair prosesnya. InsyaAllah semuanya transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," tutur dia.
Formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Jawa Barat tahun 2024 ini adalah sebanyak 899 orang dengan tenaga kesehatan sebanyak 146 orang, sementara selebihnya adalah tenaga teknis yang ditempatkan pada berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar.
BACA JUGA:
Tenaga kesehatan lebih banyak direkrut pada tahun 2024 ini, karena ada kebutuhan dokter, bidan, perawat, dan nakes lainnya untuk mempersiapkan regenerasi karir ke depannya.
"Memang beberapa tahun terakhir kita tidak lakukan rekrutmen. Jadi karena kita butuhkan regenerasi karir ke depannya seperti dokter, bidan, perawat, dan nakes lainnya harus kita siapkan," ujar Sumasna.