JAKARTA - Kelas menengah dinilai menjadi kelompok yang memiliki peran strategis untuk mendorong perekonomian. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Karena itu, Sri Mulyani bilang bahwa Pemerintah juga memberikan perhatian lebih kepada kelompok menengah melalui berbagai program.
"Kelas menengah punya peran strategis untuk mendorong perekonomian. Karena itu, Pemerintah telah memberikan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok kelas menengah," kata dia dalam akun Instagram resminya @smidrawati, dikutip Sabtu, 31 Agustus 2024.
Adapun program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan kelas menengah pertama melalui program perlindungan sosial, pemberian subsidi dan kompensasi, insentif perpajakan seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah.
BACA JUGA:
Selain itu, program Pemberian Bantuan luran kesehatan, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga jaring pengaman seperti Kartu Prakerja sebagai jaminan kehilangan pekerjaan.
Sri Mulyani berharap, insentif tersebut bisa membantu meningkatkan kesejahteraan kelas menengah.
"Semoga berbagai program ini tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok menengah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menuturkan bahwa peran kelas menengah di Indonesia merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia, yakni sekitar 17,1 persen dan aspiring middle class mendekati 50 persen. Artinya, pada waktu sebelum COVID-19 angkanya sedikit lebih tinggi.
"Hal ini karena ada efek dari COVID-19 yang sering disampaikan oleh Bu Menteri Keuangan sebagai scaring effect, yang mana ini diharapkan bisa diperbaiki ke depannya," ucap Airlangga dalam konferensi pers, Selasa, 27 Agustus 2024.
Menurut Airlangga, kelompok kelas menengah mempunyai karakteristik yang berkaitan erat dengan pola konsumsi, yang mana pengeluaran didominasi oleh sektor makanan, perumahan, pendidikan hingga hiburan atau jasa.
"Kemudian karakteristiknya di kelas menengah terkait dengan pola konsumsi, yang mana pengeluaran terbesar biasanya dari segi sektor untuk makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan hingga hiburan atau sektor jasa," ungkapnya.