JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) baru menggunakan capex Rp27 miliar hingga semester I 2024 dari total Rp200 miliar yang dianggarkan untuk tahun ini.
"Di sisi belanja modal atau anggaran untuk tahun ini sebesar Rp150-200 miliar yang sebagian besar diperuntukkan untuk pemeliharaan aset," ujar Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Budiyanto, saat Public Expose Live, Rabu 28 Agustus.
Belanja modal tersebut, kata dia, akan sedikit dialokasikan untuk peningkatan kapasitas di segmen farmasi, karena utilisasinya telah mencapai 85 persen.
Sementara itu, SIDO mengaku hingga saat ini belum ada rencana ekspansi atau penambahan pabrik baru di dalam negeri maupun pabrik di luar negeri.
"Kalau penambahan pabrik baru di semester II tahun ini ataupun tahun 2025, kami tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menambah pabrik baru karena kapasitas dari pabrik kami masih sangat cukup untuk melayani pasar domestik maupun ekspor," ucapnya.
Lebih lanjut Budiyanto menuturkan, saat ini utilisasi pabrik masih berada di 50 persen secara rata-rata dan itu melayani kebutuhan serta pasar domestik maupun ekspor. Jadi untuk pabrik baru belum ada di dalam rencana SIDO. Kemudian, Budiyanto mengatakan bahwa untuk rencana peluncuran produk baru, SIDO setiap tahun selalu meluncurkan sekitar 2-3 produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen serta berbasis inovasi ilmiah.
"Untuk tahun ini sepanjang 2024 kami sudah meluncurkan 4 produk baru," tambahnya.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat laba bersih sebesar Rp608 miliar pada semester I 2024, tumbuh sebesar 36 persen dari Rp448 miliar di semester I 2023. SIDO memiliki segmen utama, yakni herbal dan suplemen yang berkontribusi 59 persen dari penjualan dengan produk utama adalah Tolak Angin.
Selain itu, segmen makanan dan minuman SIDO juga berkontribusi sebesar 38 persen dari penjualan dan farmasi berkontribusi 3 persen dari penjualan.