Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 28 Agustus 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 27 Agustus 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,37 persen di level Rp15.459 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,83 persen ke level harga Rp15.509 per dolar AS. 

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan dolar AS menguat tipis pada hari Selasa dan mata uang utama diperdagangkan secara menyamping karena kekhawatiran yang masih ada atas ketegangan di Timur Tengah sebagian mengimbangi optimisme investor terhadap pemangkasan suku bunga AS yang akan segera terjadi.

"Namun, mata uang utama bertahan mendekati level tertinggi yang bersejarah dan dolar mendekati level terendahnya dalam lebih dari setahun, dibantu oleh kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada bulan September setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell kurang lebih menyetujui langkah tersebut dalam pidatonya di Jackson Hole pada hari Jumat," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Rabu, 28 Agustus. 

 Ibrahim menyampaikan para siklus kenaikan suku bunga agresif Fed dan ekspektasi tentang seberapa jauh suku bunga AS dapat naik lebih jauh telah menjadi pendorong besar kekuatan dolar selama dua tahun terakhir, membuat mata uang lain, tetap tertekan. 

Menurut Ibrahim pasar telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga bulan depan, dan melihat pelonggaran sekitar 100 basis poin pada akhir tahun. 

Dari sisi dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan  pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun bakal berkisar 4,7 sampai dengan 5,5 persen. Angka ini tak beranjak jauh dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2024 yakni sebesar 5,05 persen secara tahunan (yoy).

Guna untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah perlu meningkatkan konsumsi rumah tangga. Hal ini disebabkan telah berakhirnya faktor musiman, seperti hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan pemilu pada semester pertama  2024.

Selain itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta. Kenaikan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB diharapkan juga dapat secara efektif memberikan dampak pengganda terhadap perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) didorong periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang. 

Kemudian, pemerintah berusaha menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan inflasi, menaikkan gaji aparatur sipil negara (ASN), memberikan gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta menciptanan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal tahun 2024 sebesar 3,55 juta. 

Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 1,42 persen terutama didukung oleh penyerapan belanja modal dan belanja barang, masing-masing sebesar 39,5 persen dan 6,1 persen.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 28 Agustus 2024 dalam rentang harga Rp15.420 - Rp15.520 per dolar AS.