Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2025.

Ariston menyampaikan pada pembukaan perdagangan pasar tahun 2025, Indeks dolar AS pada Kamis pagi, 2 Januari berada di level tertinggi dalam 2 tahun di kisaran 108,55.

"Penguatan dolar AS ini banyak dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global di 2025," ujarnya kepada VOI, Kamis, 2 Januari.

Ariston menyampaikan terdapat kekhawatiran tekanan dari kebijakan ekonomi Presiden Trump, perang, suku bunga AS yang tidak turun lagi, pelambatan ekonomi China, dll.

Menurutnya hal tersebut mendorong pasar masuk ke aset aman di dolar AS sehingga dolar menguat. Meski demikian, beberapa nilai tukar regional seperti SGD, THB, PHP, KRW, bergerak menguat pada awal tahun 2025.

Ariston memperkirakan di awal tahun, pasar masuk kembali dan membeli mata uang lokal untuk keperluan bisnis yang memerlukan mata yang lokal.

"Jadi ada peluang rupiah menguat Hari ini," jelasnya.

Oleh sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada awal tahun 2025 berpotensi menguat ke level Rp16.080 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp16.150.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 31 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,06 persen di level Rp16.132 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,03 persen ke level harga Rp16.157 per dolar AS.