JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus berupaya dalam membangun sistem pembayaran berdaya tahan. Dalam Blueprint Sistem Pembayaran (BSPI) 2030 salah satu upaya membangun daya tahan yaitu pengembangan rupiah digital melalui Proyek Garuda.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy mengatakan rupiah digital masih dalam tahap pengembangan atau uji coba dan telah menyelesaikan uji coba di level cash ledger.
“Rupiah digital dengan cash ledger akan bergerak kepada percobaan atau eksperimentasi rupiah digital dengan securities ledger, dan ketika rampung kita masuk ke fitur-fitur transaksi cross border,” kata Ryan dalam taklimat media BI, dikutip Senin, 26 Agustus.
Ryan menjelaskan eksperimen cash ledger yang dilakukan BI, sama seperti yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Bank of England. Dimana yang dimaksud dengan cash ledger yaitu menguji penerbitan rupiah digital ketika berpindah dari satu tangan ke tangan lain.
“Kami sudah selesai uji coba. Kami akan bergerak ke securities ledger. Itu kita bicara digital securitiesnya yang diterbitkan dalam platform blockchain,” katanya.
Ryan menyampaikan cara kerja distributed ledger atau blockchain ini menarik perhatian BI. Meski demikian, pihaknya, masih akan terus menguji coba apakah sistem ini cocok dengan cara kerja bank sentral.
“Garis bawahnya dalam bentuk uji coba, bukan seperti kami langsung terbitkan, tapi ibaratnya dalam laboratorium,” katanya.
BACA JUGA:
Menurut Ryan uji coba serupa terhadap mata uang digital, juga sedang dilakukan the Fed. Dalam dokumen proyek dolar AS digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC), the Fed ingin eksperimen dan penelitian terhadap dolar AS digital dapat fokus terhadap efisiensi dan keamanan dalam sistem pembayaran.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan akan meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025-2030 dimana akan terdapat rupiah digital di masa depan, dan Indonesia akan memiliki tiga mata uang rupiah, yaitu rupiah kertas, elektronik, dan digital.
“Rupiah digital akan kami persiapkan untuk masa depan,” ujarnya.
Perry menyampaikan saat ini rupiah digital sedang dipersiapkan dalam tahap memilih teknologi pendukungnya. “Apakah terpusat atau terdesentralisasi,” jelasnya.