Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mempercepat proses konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor karya. Aksi korporasi ini juga sudah disepakati dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkap bahwa saat ini peleburan BUMN karya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) sedang di kejar agar bisa terlaksana di tahun ini.

“Peleburannya kalau enggak salah itu, peleburannya sekarang lagi dilihat terutama untuk HK sama Waskita lagi proses, nanti dilihat kira-kira tuh ada timeline yang harus kita sepakati dulu bersama PUPR,” ujarnya saat ditemui di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis, 22 Agustus.

Rabin juga bilang aksi korporasi ini juga telah disepakati oleh kementerian terkait yaitu, Kementerian PUPR. Dia mengatakan nantinya, HK akan berperan sebagai induk dari Waskita.

“Sudah (disepakati), sama Pak Bas (Menteri PUPR Basuki) sama Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir). Nah ini kita harus setting lagi kira-kira timing-nya, karena harus dilihat pembukuannya yang sehat HK sama Waskita-nya,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan penggabungan atau merger BUMN Karya akan dilakukan setelah proses transisi pemerintahan pada Oktober 2024 mendatang.

Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN hendak melebur 7 BUMN karya menjadi 3 perusahaan. Adapun tujuh BUMN tersebut yakni PT Adhi Karya Tbk; PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk; PT Pembangunan Perumahan Tbk; PT Wijaya Karya Tbk; PT Brantas Abipraya; dan PT Nindya Karya.

“Merger BUMN Karya juga menunggu pemerintahan yang baru,” ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 22 Agustus.

Arya bilang pihaknya akan mengupayakan konsolidasi PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam satu holding dapat dilakukan lebih dulu. Dimana targetnya aksi korporasi ini akan rampung di tahun ini.

Nantinya setelah konsolidasi dilakukan, maka PT Hutama Karya akan berperan sebagai induk dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebagai anak perusahaan.

“Tapi tetap dikejar mudah-mudahan tahun ini. Oktober lah mudah-mudahan bisa terlaksana,” jelasnya.