Bagikan:

 

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memanggil jajaran direksi dua perusahaaan kontruksi yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA datang ke kantornya.

Dikutip dari Instagram resmi @erickthohir, Erick mengatakan, pemanggilan direksi perusahaan ini untuk membahas strategi dalam transformasi binsis di kedua perusahaan tersebut.

“Rapat bersama para direktur WIKA dan Waskita. Kami membahas langkah-langkah strategis dalam bentuk road map, untuk melanjutkan program transformasi bisnis,” ujar Erick dikutip dari Instagram @erickthohir, Rabu, 3 Januari.

Erick mendorong BUMN Karya untuk memiliki siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable agar berdampak positif bagi perusahaan.

Ia menekankan restrukturisasi perusahaan pelat merah di bidang konstruksi itu jadi prioritas.

Meski demikian, Erick mengakui restrukturisasi perusahaan pelat merah membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Erick juga menyinggung soal proses merger yang jadi rencana transformasi BUMN Karya ke depannya.

“Konsolidasi restrukturisasi BUMN Karya menjadi prioritas, memang perlu waktu. Kita juga dorong yang berdiri sendiri untuk ada tentu ke depannya jadi sister company. Jadi holding dan anak atau pun merger,” tuturnya.

Erick menambahkan, sebelumnya juga telah dibahas dalam restrukturisasi yang melibatkan bank pelat merah dan PMN.

Kata dia, dana tersebut harus digunakan langsung ke projeknya.

“Kemarin kita juga sudah bicara dengan Himbara untuk juga dari PMN juga kalau ada penambaham modal kita mau masuk ke titik-titik projek,” kata Erick.

Di sisi lain, Erick juga mengapresiasi Waskita dan WIKA yang telah bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menjadi bagian dari perbaikan ini. Ia pun mendorong pemetaan pelunasan atau pembayaran vendor-vendor

“Saya ingin, minta untuk Waskita dan WIKA kita ada rosdmap-nya tahun ini speerti apa, dua tahun seperti apa tiga tahun seperti apa,” ujarnya.