Bagikan:

Ekonomi Global Penuh Ketidakpastian,Rupiah Berpotensi Fluktuatif Cenderung Menguat

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 22 Agustus 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 21 Agustus 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,41 persen di level Rp15.500 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,15 persen ke level harga Rp15.456 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan laporan penggajian bulanan yang lemah di awal bulan ini menjadi katalis bagi lonjakan volatilitas di seluruh kelas aset, membuat para pelaku pasar bersiap menghadapi potensi guncangan lain dengan data yang direvisi yang akan dirilis pada hari Rabu.

"Ketidakpastian global terkait ketegangan geopolitik dan prospek pertumbuhan ekonomi global masih mengkhawatirkan, sehingga menimbulkan risiko bagi pergerakan rupiah meskipun kondisi ekonomi domestik Indonesia cukup kuat," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Rabu, 21 Agustus.

Ibrahim menyampaikan perlambatan ekonomi global ini dapat memberikan tekanan pada sektor eksternal Indonesia, sehingga meningkatkan risiko pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di tengah tren ekspansi defisit fiskal.

Dari sisi dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Agustus 2024. Keputusan mempertahankan BI rate 6,25 persen ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro stabilitas.

Kemudian, BI mematok inflasi tahun 2024 berada di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen, kebijakan ini juga didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektifitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan masuknya aliran modal asing.

Ibrahim menyampaikan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk tetap memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

Lebih lanjut, selain menahan suku bunga acuan BI rate, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,5 persen dan suku bunga lending facility di level 7 persen.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 22 Agustus 2024 dalam rentang harga Rp15.440 - Rp15.550 per dolar AS.