JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, terdapat peluang untuk memangkas suku bunga atau BI-rate pada kuartal IV-2024, meski kondisi nilai tukar rupiah sudah menguat dan inflasi terjaga rendah.
“Sehingga kami masih tetap akan melihat ruang terbuka bagi penurunan BI-rate pada kuartal IV 2024. Masih konsisten dengan pernyataan sebelumnya ruang terbuka untuk BI-rate pada kuartal IV-2024 ini,” jelasnya Perry dalam konferensi pers, Rabu, 21 Agustus.
Perry optimistis nilai tukar rupiah kedepannya akan terus menguat sejalan dengan masuknya investasi portofolio ke SRBI, SBN, dan Saham.
Selain itu, kata dia, pertimbangan lainnya untuk masih fokus dalam penguatan rupiah karena dampak penguatan rupiah baik untuk pertumbuhan ekonomi.
“Rupiah yang menguat membuat harga lebih murah, khususnya harga pangan maupun harga harga lain dan kerenanya juga mendukung inflasi yang rendah khususnya dari imported inflation,” jelasnya.
BACA JUGA:
Perry menambahkan, penguatan rupiah juga mendukung sektor-sektor lainnya yang banyak melakukan impor, dan menciptakan lapangan kerja.
Misalnya, industri tekstil, dan industri manufaktur sehingga berdampak positif bagi stabilitas keuangan dan perbankan.
“Dengan seperti itu, kebijakan moneter tetap pro-stability untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah,” terangnya.