Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan investasi Indonesia masih menggairahkan.

Hal ini terbukti dari invesyasi RI yang masih cukup kuat baik ditopang oleh Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun dari perbankan.

"Kalau lihat growth dari investasi masih perlu didorong tapi relatif konstan di sekitar 4,4 tapi tentunya bisa diakselerasi untuk bisa menciptakan pertumbuhan yang lebuh tinggi," ujarnya dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat, 16 Agustus.

Sri Mulyani menambahkan, jika dibandingkan dengan PMA dan PMDN pada periode sebelum COVID-19 pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp211 triliun dan pada tahun 2024 tumbuh dua kali lipat menjadi Rp428 pada kuartal II tahun 2024.

"Jadi sudah doubleing dalam 2-3 tahun terakhuir," sambung dia.

Sementara itu kredit perbankan untuk aktivitas usaha juga rerpantau mengalami pertumbuhan positif. Dikatakan Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, total pertumbuhan kredit tercatat tumbuh 11,5 dan kredit investasi tumbuh lebih tinggi di 13,9 persen dan kredit modal kerja tumbuh sebesar 10.9 persen.

"Double digit growth baik dari banking sektor maupun PMA PMDN. Ini menciptakan capital yang tertanam dan menimbulkan growth," pungkas Sri Mulyani.