Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Badan Otonom (Banom) Womenpreneur atau biasa disebut BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar diskusi nasional. Dikemas dengan model konferensi dengan menghadirkan pemangku kepentingan bertajuk Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045 di Auditorium Nusantara, Kementerian Investasi/BKPM, Selasa 30 Juli.

Ketua BPP HIPMI Banom Womenpreneur Melissa Hamid mengatakan, diskusi berlangsung dalam dua sesi sesi pertama mengupas kebijakan pemerintah yang dibutuhkan oleh industri untuk mendorong percepatan hilirisasi industri dalam negeri berbasis data. Sementara, sesi kedua berfokus pada peran penting energi hijau sebagai pilihan utama dalam proses industri di Indonesia.

Melalui Konferensi ini menjadi kegiatan besar pertama BPP HIPMI Banom Womenpreneur sejak kepengurusannya dilantik akhir tahun lalu.

“Diskusi ini memiliki peran signifikan dalam menonjolkan peran aktif kami sebagai pengusaha perempuan sebagai bagian dari thought leader dalam konsep perubahan iklim dan bagaimana keterlibatan pengusaha perempuan dapat terus dioptimalkan,” ujar Melissa Hamid, usai acara pembukaan.

Konsep yang ditekankan pada forum ini, kata Mellisa, adalah hilirisasi berwawasan hijau yang mengedepankan transformasi ekonomi dan transisi ke penggunaan kendaraan listrik (EV). Untuk mencapai pertumbuhan pasar sesuai target.

“Maka dibutuhkan ekosistem mendukung proses pengembangan hilirisasi berwawasan hijau termasuk perangkat kebijakan yang sesuai,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang ikut hadir dalam acara tersebut berharap forum yang digelar HIPMI Womenpreneur ini dapat memunculkan gagasan-gagasan yang dapat menjembatani antara kesiapan industri dalam memenuhi demand dari pasar. Baik dari sisi produksi, distribusi, hingga supply chain, hingga kerangka insentif yang dibutuhkan oleh industri, baik dari sisi pengusaha maupun pengguna.

“Tidak mungkin ada hilirisasi tanpa dunia usaha serta kebijakan yang kondusif,” sebut Bahlil saat pembukaan.

Menurutnya, kebijakan diambil atas pemikiran besar, termasuk dari pengusaha yang punya integritas dan kepemimpinan. Kemampuan ini muncul jika pengusaha berproses, dan HIPMI ini adalah tempat berproses.

“Saya sangat mengapresiasi BPP HIPMI Banom Womenpreneur yang telah sukses membawakan topik ini pada hari ini,” kata Bahlil Lahadalia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno meski berhalangan hadir pada kegiatan, turut menyampaikan ucapan selamat serta mendorong adanya pertukaran ide dan gagasan dari industri dan pemangku kepentingan agar pertumbuhan industri dapat mendukung peran sentral pengusaha perempuan.

Sekretaris BPP HIPMI Banom Womenpreneur Azizah Awaliah Hadi menambahkan, dengan roadmap hilirisasi yang sudah ada, para pengusaha terutama kalangan perempuan bisa mengawal agar tetap sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan (sustainability value).

“Seperti bagaimana best practices dalam pengolahan limbah hasil hilirisasi, transfer of knowledge atau teknologi dari pihak asing dan lainnya,” urai Azizah Awaliah Hadi.

Forum diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan terkait strategi perencanaan hilirisasi yang komprehensif ke depannya.

“Perjalanan kita 21 tahun ke depan dalam membangun visi menuju Indonesia Emas 2045 akan mendorong banyak anak muda perempuan untuk mendedikasikan dirinya menjadi pelaku usaha baik di segmen UMKM hingga ke industri skala besar untuk menunjang mimpi besar kita bersama bagi bangsa,” tambah Ketua Panitia kegiatan yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Bidang Industri BPP HIPMI Banom Wowenpreneur Astri Gani.

Acara ini turut dihadiri Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho, serta Staf Ahli Menteri Perindustrian Ignatius Warsito yang memberikan paparan keynote speech pada sesi kedua. Hadir juga sebagai pembicara Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Dr. Anggawira, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto, Deputi Hilirisasi Investasi Strategis BKPM Heldy Satrya Putera, VP Business Development Internasional Market PT Pertamina Persero Litta Ariesca, Ketua Bidang Industri BPP HIPMI & Direktur Keuangan PT Bukaka Teknik Utama Afifuddin Suhaeli Kalla, Ketua Bidang Pariwisata BPP HIPMI & CEO Majumotor Group Alvin Kennedy, Founder Society of Renewable Energi Zagy Yakana Berian dan Head of Sales Marketing PT Kawasan Industri Kendal Juliani Kusumaningrum.

Pada kegiatan BPP HIPMI Banom Wowenpreneur juga memberikan penghargaan kepada tokoh dan pengusaha perempuan yang dianggap telah memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan UMKM di Indonesia. Serta menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha perempuan. Diantaranya para penerima BPP HIPMI Banom Womenpreneur Award tahun ini adalah Sri Suparni Bahlil, Grace Tahir, Putri Tanjung, Angela Tanoesoedibjo dan Putri Kuswisnu Wardani.