Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menyatakan bahwa semua kader disiapkan untuk bertransformasi ke dunia usaha digital, sebagai upaya menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.

"Kita semua generasi muda bersiap diri untuk bertransformasi. Artinya, Hipmi mempersiapkan seluruh kader-kadernya untuk bisa mentransformasi ke dunia digital," kata Ketua Umum Hipmi Akbar Himawan Buchari pada acara HUT ke-52 organisasi ini di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 11 Juni.

Dia menyampaikan bahwa di tengah era digital, tantangan ekonomi menjadi fokus dan sesuai pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi tantangan tersebut.

Oleh karena itu, Hipmi mengidentifikasi dan melatih kader-kader terbaik dalam bidang tersebut sehingga bisa menjadi ujung tombak dalam menghadapi perubahan ekonomi yang dinamis di masa depan.

"Karena ini adalah digital era dan Bapak Presiden berpesan, bahwa tantangan ke depan yang akan dihadapi adalah tantangan ekonomi digital. Untuk itu, kita menyiapkan kader-kader terbaik kita," ucap Akbar.

Dia menyebutkan salah satu kader Hipmi yang telah sukses menerapkan bisnis digital yakni "Chicken Smart Farming". Perusahaan itu yang diinisiasi oleh seorang kader Hipmi, telah mengubah lanskap peternakan dengan menerapkan konsep digital farming.

Dimulai dari skala kecil, dengan hanya beberapa ratus ekor, kini mereka berhasil menaikkan jumlahnya menjadi 45 juta ekor, memberikan dampak positif dalam industri peternakan.

Akbar mengatakan bahwa perusahaan itu merupakan contoh nyata bagaimana pengusaha muda bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bisnis mereka.

Selain itu, Akbar juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga menyiapkan kader-kader untuk memberikan dukungan terhadap hilirisasi industri.

Dia berharap kader Hipmi dapat memberikan dorongan tambahan bagi perkembangan industri dalam negeri dan perekonomian bangsa.

"Jangan sampai peluang ini diambil oleh orang lain. Nah, ini yang ke depan kita bisa bersama-sama dengan pemerintah dengan beberapa bentuk afirmasi-afirmasi keberpihakan pemerintah kepada teman-teman Hipmi. Kami yakin dan percaya ini akan bisa kita jalani," kata Akbar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk fokus mengawal pada peluang bonus demografi dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

"Hati-hati mengenai ini, tahun 30-an, tahun 2030, tahun 2035, tahun 2040 akan mencapai puncaknya dan persiapan untuk kualitas sumber daya manusia betul-betul memang harus direncanakan, disiapkan secara taktis," ujar Presiden dalam sambutannya di agenda HUT Ke-52 Hipmi di Jakarta, Senin.

Presiden menekankan perlunya persiapan yang taktis untuk mengelola bonus demografi ini dengan bijak agar benar-benar memberikan manfaat dalam upaya menuju Indonesia Maju.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan tentang disrupsi teknologi. Presiden menekankan pentingnya tidak keliru dalam mengantisipasi dampak dari perkembangan teknologi, serta mengapresiasi keterampilan anggota Hipmi yang merupakan generasi digital.

"Harus betul-betul dilihat dan dicermati jangan sampai kita keliru mengantisipasi adanya disrupsi teknologi. Saya kira Hipmi semuanya sudah terbiasa karena memang seluruh anggota Hipmi adalah generasi digital, kalau saya ini generasi analog jadi sudah perbedaannya sudah sangat jauh sekali," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut menyoroti perubahan lanskap bisnis dan ekonomi yang akan ditimbulkan oleh disrupsi teknologi.

Presiden optimistis bahwa Hipmi, yang dikenal sebagai wadah para anak muda yang dinamis, akan mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan ini.

Presiden Jokowi juga mengajak Hipmi untuk fokus pada pengembangan ekonomi, energi, hingga industri hijau.