PONTIANAK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno memberikan saran kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kalimantan Barat agar produk mereka mampu menembus pasar Internasional.
"Setiap pelaku industri harus memahami bahwa perkembangan teknologi jelas akan mempengaruhi kualitas dan kemajuan produk yang dihasilkan. Agar bisa go Internasional, produk industri baik yang dilakukan dalam skala besar maupun skala kecil, tidak bisa di pungkiri untuk bisa maju, kita harus terus mengikuti perkembangan zaman," kata Sandiaga saat menghadiri pelantikan pengurus DPP UMKM Mandiri di Pontianak dilansir ANTARA, Sabtu, 18 November.
Menurut Sandiaga, agar usaha terus berkembang, yang paling penting adalah para pelaku usaha tidak mudah menyerah dan harus bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada.
"Saya dulu juga seorang karyawan, dan menjadi korban PHK, lalu saya mencoba memulai membuka usaha yang dimulai dengan tiga orang karyawan dan alhamdulillah karena saya pantang menyerah, bisa menjadikan usaha terus berkembang," tuturnya.
Sandiaga juga mengatakan, UMKM wajib bertransformasi ke arah digital dan terus berkolaborasi dengan memperluas koneksi. Kemudian, pelaku usaha harus bisa inovasi produk, mampu berkompetisi yang berfokus pada pasar serta mengikuti tren yang ada
BACA JUGA:
"Para pelaku usaha juga harus bisa mempermudah transaksi dengan memanfaatkan teknologi. Dengan menguasai hal tersebut, kita bisa menembus pasar ASEAN dan Internasional," katanya.
Untuk mempermudah proses pemasaran digital, menurut Sandiaga, para pelaku usaha harus mengetahui platform media sosial apa yang paling banyak digunakan, yang pertama adalah Youtube, TikTok dan WhatsApp.
Setelah mengetahui platform media sosial yang tepat, selanjutnya adalah bisa memanfaatkan media sosial tersebut untuk memasarkan produk. Untuk itu pelaku usaha harus bisa membuat konten jualannya dengan baik, untuk menarik perhatian warganet membeli produknya.
"Isi konten dengan hal-hal yang positif dan mendidik, karena masyarakat sudah bosan dengan suguhan konten negatif apa lagi yang berbau politik. Untuk itu diperlukan strategi dalam memasarkan produknya di media sosial," katanya.