Bagikan:

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada akhir Agustus mendatang. Penghargaan tersebut diberikan karena pemerintahan Jokowi dianggap konsisten perangi kelaparan dan kemiskinan di Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menuturkan, Agricola Medal ini merupakan pengakuan FAO atas kontribusi dan komitmen kepada tokoh-tokoh atau kepala negara yang dinilai memiliki upaya besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dukungan luar biasa pada tujuan mendasar FAO dalam mencapai ketahanan pangan universal.

“Penghargaan FAO terakhir diberikan ke Indonesia itu 39 tahun lalu kepada Bapak Presiden Soeharto. Nah kita patut berbangga karena Agricola Medal ini diberikan karena Bapak Presiden tentunya bersama seluruh jajarannya, konsisten memerangi kelaparan dan kemiskinan serta penguatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 29 Juli.

Lebih lanjut, Arief mengatakan FAO dijadwalkan akan datang ke Indonesia pada 30 Agustus untuk memberikan penghargaan langsung ke Jokowi.

“Sesuai surat dari Director General FAO dari Roma, menyampaikan 30 Agustus nanti, FAO akan datang ke Indonesia memberikan penghargaan Agricola Medal ke Presiden Joko Widodo. Agricola medal ini adalah pemberian penghargaan kepada pimpinan negara, dalam hal ini presiden,” terang Arief.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Agricola Medal ini juga merupakan hasil kerja keras Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog.

“Ini luar biasa, saya banggakan Badan Pangan Nasional, semakin maju semakin hebat. Bapak Presiden akan mendapatkan penghargaan (Agricola Medal) dari FAO, Insyaallah tanggal 30 Agustus. Ini berkat Badan Pangan Nasional dan Bulog,” tuturnya.

“Ini luar biasa, suksesnya ditandai dengan adanya penghargaan kepada Bapak Presiden Jokowi, dari FAO langsung. Kita mendapatkan penghargaan ketahanan pangan salah satu terbaik di dunia. Alhamdulillah ini berkat kolaborasi kita dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog,” sambungnya.