Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyampaikan melalui implementasi Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) telah memberikan pemasukan untuk penerimaan negara sebesar Rp7,1 triliun.

"Untuk penerimaan negara antara lain pencegahan modus ilegal mining (Penambangan tanpa izin) sebesar Rp3,47 triliun, tambahan penerimaan negara dari data analitik dan risk profiling dari pelaku usaha senilai Rp2,53 triliun, dan penyelesaian piutang dari hasil penerapan automotic blocking system Simbara Rp1,1 triliun," ucapnya dalam Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara, Senin, 22 Juli.

Isa menyampaikan dengan capaian positif dari Simbara, Pemerintah kembali memperkuat ekosistem Simbara dengan menambahkan komoditas nikel dan timah didalamnya karena memiliki nilai ekonomi yang besar bagi Indonesia, setelah batu bara.

"Hari ini kita perluas untuk nikel dan timah, yang perannya makin strategis dukung ekonomi domestik dan global," jelasnya.

Isa menyampaikan Indonesia adalah salah satu produsen nikel dan timah terbesar di dunia. Adapun cadangan nikel di Indonesia mencapai sekitar 21 juta ton atau sekitar 24 persen dari total cadangan dunia.

Sementara cadangan timah kedua menempati peringkat kedua dunia dengan jumlah mencapai 800 ribu ton atau 23 persen dari total cadangan dunia.

Pada tahun 2023, volume produksi nikel di Indonesia mencapai 1,8 juta metrik ton dan menempati peringkat pertama di dunia dengan kontribusi sebesar 50 persen dari total produksi nikel global.

Sedangkan, volume produksi timah sebesar 78.000 ton dengan posisi menempati peringkat kedua dunia dengan kontribusi sebesar 22 persen dari produksi timah global.

Oleh sebab itu, Isa menyampaikan melalui Simbara diharapkan tata kelola nikel dan timah semakin kuat untuk memberikan pelayanan dan tata kelola komoditas, mulai dari sisi pencegahan penambangan ilegal, memperkuat tambahan setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP), hingga memaksa perusahaan membayar piutang mereka.

Isa menyampaikan kedepannya Pemerintah akan memperluas kembali dengan menambah beberapa komoditas lainnya seperti bauksit, emas, dan tembaga.

"Dan tahun-tahun yang akan datang kita akan terus kembangkan Simbara untuk komoditas lain seperti bauksit, emas, dan tembaga," ujarnya.