Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) akan lebih cepat dari yang proyeksi sebelumnya pada akhir tahun 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan perkiraan tersebut berasal dari Inflasi AS pada bulan Juni 2024 lebih rendah dari prakiraan dipengaruhi oleh inflasi energi dan perumahan yang menurun.

"Hal ini mendorong prakiraan penurunan suku bunga kebijakan AS (Fed Funds Rate/FFR) dapat lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada akhir tahun 2024," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu, 17 Juli.

Sementara itu, Perry menyampaikan kebutuhan utang AS masih tinggi seiring lebarnya defisit dan membuat yield US Treasury 10 tahun yang yang tetap tinggi.

Menurut Perry ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas.

"Perkembangan ini berimplikasi pada perlu terusnya penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia," tuturnya.