Centro Department Store Angkat Kaki dari Yogyakarta, Pesan Perpisahan Karyawan Bikin Mewek

JAKARTA - Pesan berantai dalam bentuk video terkait dengan niatan Centro Department Store di Plaza Ambarrukmo Mall Yogyakarta (Amplaz) untuk mengakhiri kegiatan operasionalnya beredar luas di jagat maya.

Dari video yang didapat VOI pada Kamis, 18 Maret, nampak sejumlah orang yang mengaku sebagai pekerja Centro Department Store berbaris di depan gerai toko seraya mengucapkan salam perpisahaan.

“Kami seluruh karyawan Centro Plaza Ambarrukmo mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Yogyakarta yang sudah menemani kami selama 15 tahun ini,” ujar salah seorang tersebut.

Disampaikan pula dalam pesan itu bahwa manajemen Centro Plaza Ambarrukmo menghaturkan rasa terima kasih kepada pengelola mal yang telah setia menemani selama lebih dari satu dekade.

Rabu, 17 Maret 2021, Centro Plaza Ambarrukmo pamit pic.twitter.com/I24merCNSw

— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) March 17, 2021

“Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen Plaza Ambarrukmo selama kami hadir di Yogyakarta. Kami bangga menjadi bagian dari Yogyakarta. Kami bangga selalu bisa men-support masyarakat Yogyakarta,” tuturnya.

Pada akhir video nampak seluruh karyawan melambaikan tangan di dalam gerai seraya menurunkan rolling door penutup toko sebagai simbol berakhirnya masa operasional Centro Department Store di Plaza Ambarrukmo Mall Yogyakarta.

Sebagai informasi, penutupan bisnis ritel Centro bukan kali ini saja terjadi. Pada 2019 silam gerai Centro di Plaza Semanggi, Jakarta terpaksa ‘disuntik mati’ akibat lesunya angka penjualan yang tidak sebanding dengan beban operasional.

Centro sendiri berada di bawah kendali Parkson Retail Asia yang terkenal akan usaha ritel kelas menengah atas. Di dalam negeri, kelompok usaha ini membuka beberapa gerai di kota-kota besar, seperti Centro Discovery Shopping Mall Bali, Centro Margo City Depok, Centro Mall of Indonesia, Centro Summarecon Serpong, dan  Centro Galaxy Mall Surabaya.

Dampak pandemi diperkirakan menjadi penyebab utama mandeknya bisnis ritel di Tanah Air di samping gempuran situs belanja daring yang kini merebak luas di masyarakat.