JAKARTA - Pemerintah meresmikan smelter tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, hari ini. Smelter tersebut bisa menghasilkan 60 ton dan tembaga 220 ton per tahunnya.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan bahwa smelter yang baru diresmikan tersebut berhasil diselesaikan dalam kurun waktu lima tahun. Dimana selama 1,5 tahun dipakai untuk pematahangan lahan.
“Alhamdulillah, kita bisa meresmikan operasional PTFI yang cukup challenging meyelesaikannya,” tuturnya dalam peresmian operasi Smelter Gresik dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni.
“Bisa kita capai, bisa kita tepati sesuai jadwal tidak lain dan tidak bukan berkat dukungan semua pihak,” sambungnya.
Tony juga bilang smelter yang baru diresmikan tersebut merupakan smelter single line terbesar yang ada di dunia dan memiliki kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga.
Sementara, output dari smelter ini menghasilkan 600.000 sampai 700.000 katoda tembaga.
BACA JUGA:
“Juga bisa dimurnikan di sini pada bulan Desember nantinya lumput anoda yang akan menghasilkan emas dan perak serta beberapa logam lainnya, jumlah emasnya kira-kira 50 hingga 60 ton, peraknya 220 ton per tahun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Tony mengatakan meski sudah diresmikan, namun smelter tersebut tidak bisa langsung berproduksi. Karena memerlukan wakty untuk memanaskan semuanya.
“Smelter ini bisa memproduksi katida tembaga diperkirakan nanti mulai sekitar bulan Agustus. Jadi sebagai informasi kami mulai beroperasi ini memerlukan waktu sekitar 6 hingga 10 minggu untuk memanaskan semuanya supaya mencapai titik panas tertentu,” katanya.