JAKARTA - Smelter tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur ditargetkan bisa beroperasi pada Agustus 2024 mendatang.
Sekadar informasi, smelter tembaga milik Freeport Indonesia baru saja diresmikan hari ini. Turut hadir dalam peresmian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga, dan Menteri Invetasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan meski sudah resmi beroperasi, namun smelter single line terbesar di dunia ini baru bisa mulai produksi katoda tembaga pada Agustus 2024.
“Smelter ini bisa memproduksi katoda tembaga diperkirakan nanti mulai sekitar bulan Agustus. Jadi sebagai informasi kami mulai beroperasi ini memerlukan waktu sekitar 6 hingga 10 minggu untuk memanaskan semuanya supaya mencapai titik panas tertentu,” katanya dalam peresmian operasi Smelter Gresik dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni.
Tony juga bilang smelter tersebut merupakan smelter single line terbesar yang ada di dunia dan memiliki kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga. Sementara, output dari smelter ini menghasilkan 600.000 sampai 700.000 katoda tembaga.
“Juga bisa dimurnikan di sini pada bulan Desember nantinya lumput anoda yang akan menghasilkan emas dan perak serta beberapa logam lainnya, jumlah emasnya kira-kira 50 hingga 60 ton, peraknya 220 ton per tahun,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan bahwa smelter Gresik tersebut berhasil diselesaikan dalam kurun waktu lima tahun. Dimana selama 1,5 tahun dipakai untuk pematangan lahan.
“Alhamdulillah, kita bisa meresmikan operasional PTFI yang cukup challenging meyelesaikannya,” tuturnya dalam peresmian operasi Smelter Gresik dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni.
“Bisa kita capai, bisa kita tepati sesuai jadwal tidak lain dan tidak bukan berkat dukungan semua pihak,” sambungnya.