JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai ekspor tekstil dan produk tekstil dari Indonesia mengalami penurunan pada periode Januari-Mei 2024. Adapun penurunan disebabkan akibat banyaknya pabrik tekstil yang tutup.
"Namun secara kumulatif pada periode Januari-Mei 2024 komoditas tekstil mengalami penurunan dari nilai ekspor sebesar 0,80 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, Rabu, 19 Juni.
Namun, Habibullah menyampaikan mulai terjadi kenaikan nilai ekspor pada bulan Mei 2024 jika dibandingkan dengan April 2024.
BACA JUGA:
"Nilai ekspor komoditas tekstil atau kode HS dari 50 sampai 63 cenderung mengalami peningkatan pada Mei 2024 dibandingkan dengan April 2024," tuturnya.
Menurut Habibullah hanya satu jenis komoditas tekstil yang mengalami penurunan, yakni kode HS 50 atau sutra. "Dari 14 HS dua digit, hanya kode HS 50 yaitu sutra yang menunjukkan penurunan," jelasnya.