JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Juni 2024 sebesar 20,84 miliar dolar AS atau turun 6,65 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya 22,33 miliar dolar AS.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan penurunan kinerja ekspor tersebut didorong oleh ekspor minyak gas (migas) dan non migas.
Adapun kinerja nilai ekspor migas pada Juni 2024 tercatat 1,23 miliar dolar AS atau turun 13,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,42 miliar dolar AS pada Mei 2024.
Selain itu, nilai non migas juga turun menjadi 19,61 miliar dolar AS atau turun 6,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumya yang mencapai 20,91 miliar dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor pada Juni 2024 secara bulanan terutama didorong oleh penurunan ekspor non migas yaitu pada komoditas bijih logam, kerak dan abu yang masuk dalam kelompok HS 26 ini turun sebesar 98,32 persen dimana andil terhadap ekspor non migas sebesar 4,57 persen," Jelasnya dalam konferensi pers, Senin, 15 Juli.
Kemudian, ekspor logam mulia dan perhiasan permata dengan kode HS 71 turun 45,76 persen dengan andil terhadap ekspor sebesar 1,97 persen.
Selanjutnya, ekspor nikel dan barang daripadanya (HS 75) turun 25,20 persen di mana andil terhadap ekspor nonmigas sebesar 0,96 persen.
BACA JUGA:
Sementara penurunan ekspor migas terutama didorong oleh penurunan ekspor minyak tanah dengan andil 0,94 persen.
Sementara nilai ekspor Juni 2024 ini tercatat naik 1,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 20,60 miliar dolar AS.
Amalia menyampaikan peningkatan ini karena didorong peningkatan ekspor non migas terutama dari barang besi dan baja HS 73, nikel dan barang daripadanya HS 75, dan Tembaga dan barang daripadanya dari HS74.