Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah buka suara mengenai badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri tekstil.

Dia bilang, PHK merupakan jalan terakhir yang terpaksa diambil pengusaha.

Sekadar informasi, pabrik tekstil di tahun 2024 banyak yang gulung tikar.

Akibatnya, sebanyak 13.800 buruh terkena PHK dari Januari hingga Juni 2024.

“Jika ada perusahaan yang akan melakukan PHK, tentu yang kami dorong adalah benar-benar PHK itu sebagai jalan terakhir,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Kamis, 13 Juni.

“Upaya-upaya yang lain kita minta untuk terus dilakukan. Efisensi, kemudian mengedepankan dialog itu tetap kita dorong,” sambungnya.

Ida bilang, tidak sedikit perusahaan yang menunjukkan tanda-tanda sedang mengalami PHK.

Dia mengatakan, sejumlah perusahaan ini kerap berkonsultasi baik manajemen maupun pihak yang mewakili pekerja.

Namun, sambung Ida, setelah dilakukan mediasi akhirnya perusahaan tersebut tidak jadi melakukan PHK terhadap pekerjanya.

“Tidak sedikit ya perusahaan yang akan ada tanda-tanda mengalami PHK, mereka konsultasi, baik manajemennya maupun yang mewakili pekerja. Dan Alhamdulillah berakhir dengan kesepakatan dan tidak jadi melakukan PHK. Upaya-upaya dialog seperti ini terus kita lakukan,” tuturnya.

Jika perusahaan terpaksa melakukan PHK, sambung Ida, maka perusahaan harus memastikan hak-hak karyawan terpenuhi.

“Nah, jika terpaksa harus dilakukan PHK, maka kita minta dipastikan hak-hak pekerja diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Itu yang terus kita,” ucapnya.