JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan rencana lanjutan pemerintah setelah memberikan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengakuisisi perusahaan penyuplai bioetanol dari Brasil.
Dadan mengatakan, langkah ini diambil pemerintah untuk mengembangkan pasar etanol di Indonesia yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar dalam negeri.
"Itu sebagai langkah sementara supaya kita bisa jalan, supaya marketnya bisa tumbuh di dalam negeri," ujar Dadan kepada media yang dikutip Sabtu 15 Juni.
Dadan juga mengatakan, nantinya dengan akuisisi ini,, pemerintah menginginkan agar mampu menerapkan etanol dari hulu sampai dengan hilir di dalam negeri, termasuk produksi dari awal ditanam hingga pemanfaatan.
"Pemerintah inginnya itu produksi dari awal ditanam di kita, diproses di kita dimanfaatkan di kita. Karena kalau dari luar datangnya, emisinya dibakar ada disini tapi pengurangan emisinya ada disana," sambung Dadan.
Dadan menyebut saat ini pemerintah tengah mendorong terbitnya Keputusan Presiden terkait pengembangan gula dan bioetanol di Papua.
BACA JUGA:
"Ya kita dorong sama-sama, kan? Ada Keputusan Presiden juga kepresnya sudah keluar untuk gula dan bioetanol di Papua," beber Dadan.
Lebih jauh Dadan mengatakan, sejatinya pengembangan bioetanol sebagai pengganti bahan baku sudah lama menjadi rencana pemerintah namun hingga saat ini namun terhambat faktor ketersediaan pasokan yang saat ini dinilai masih terbatas.
"Karena masalah suplai tidak lancar, dalam arti jumlahnya juga tidak signifikan, tapi kita akan mulai dari yang ada sekarang, ke depan kita tidak melihat Pertalite atau Pertamax, semua yang ada untuk bensin ya dicampur. Sama seperti biodiesel," pungkas dia.