JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengeluhkan anggaran kementeriannya yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tepatnya sejak tahun 2021.
Awalnya, pria yang akrab disapa Zulhas ini mengungkapkan, anggaran kementeriannya di tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp3,2 triliun.
Kemudian di tahun berikutnya turun menjadi Rp2,1 triliun.
Zulhas mengatakan, anggaran kementeriannya sempat mengalami kenaikan di tahun 2023 menjadi Rp2,4 triliun.
Namun, sambung dia, di tahun berikutnya kembali turun menjadi Rp1,9 triliun.
Sementara, sambung Zulhas, pagu indikatif Kementerian Perdagangan pada tahun 2025 ditetapkan dalam rancangan kerja pemerintah (RKP) sebesar Rp1,6 triliun. Angka tersebut kembali mengalami penurunan.
“Sekarang Rp1,6 triliun. Jadi ini sudah tidak bisa ke mana mana, (hanya) anggaran rutin saja,” katanya di dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juni.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2024 terdapat penurunan sekitar 16 persen atau Rp300 miliar. Namun, sambung dia, penurunan sudah mencapai setengah dari anggaran di 2021.
“Pagu indikatif ini mengalami penurunan. Turun, turun, ini sekarang turun lagi jadi kalau dibandingkan (tahun 2024) Rp1,9 turun Rp300-an (miliar). Atau turun hampir 16 persen dari yang kemarin. Padahal awalnya kan kalau dihitung dari awal Rp3 triliun jadi banyak sekali turunnya,” jelasnya.
BACA JUGA:
Bahkan, Zulhas mengatakan, para pegawai Atase Perdagangan yang ditempatkan di beberapa negara pun terancam dipulangkan karena anggaran yang terus menyusut ini.
Pasalnya, sambung Zulhas, uang sewa para Atase Perdagangan ini ditarik dari Kementerian Luar Negeri yang selama ini membiayainya.
“Karena uang sewanya dari ke Kemenlu, ditarik juga, karena uangnya enggak ada. Kan biasanya dari Kemenlu Atase di 52 negara sekarang enggak boleh lagi dari Kemenlu, karena Kemenlu uangnya kurang juga. Itulah kira-kira kenyataanya,” tuturnya.