Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapat pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp1,85 triliun.

Jumlah anggaran tersebut meningkat dari posisi terakhir sebesar Rp1,65 triliun.

Adapun besaran anggaran yang didapat Kemendag ini telah disetujui antara pemerintah dengan Komisi VI DPR RI dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 11 September.

“Komisi VI DPR RI dapat menyetujui penyesuaian anggaran Kementerian Perdagangan tahun anggaran 2025 sesuai Surat Badan Anggaran DPR RI Nomor: B/11277/AG.05.02/09/2024

Tanggal 10 September 2024 sebesar Rp1.853,28 miliar,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR sekaligus pimpinan rapat, Aria Bima.

Menaggapi hal ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengucapkan terima kasih. Dia bilang rapat kali ini merupakan rapat yang mengharukan.

“Hari ini hari yang mengharukan dan membahagiakan. Banyak yang kita bicarakan di sini, kadang-kadang keras, kadang-kadang lembut, tapi kami semua paham bahwa base on merah putih pak. Semua yang kita kerjakan untuk Indonesia, untuk merah putih,” ujar dia.

“Bapak-bapak sudah habis-habisan kami juga begitu. Tentu ada yang baik, ada juga yang belum, kami minta maaf,” sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku sedih karena anggaran 2025 Kementerian Perdagangan mengalami penurunan. Penurunan anggarannya tercatat mencapai 15,96 persen dari anggaran 2024.

Sekadar informasi, Kemendag mendapat alokasi pagu anggaran 2025 sebesar Rp1,65 triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah Rp314 miliar dari pagu anggaran 2024 sebesar Rp1,96 triliun.

“Saya tadi sedih anggaran saya turun banyak di 2025,” ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 9 September.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini pun merinci alokasi anggaran di 2025. Untuk program dukungan manajemen sebesar Rp1,37 triliun, program Perdagangan Dalam Negeri sebesar Rp127 miliar, dan program Perdagangan Luar Negeri sebesar Rp153,4 miliar.

“Turunnya banyak. Kurangnya sudah banyak,” ucapnya.

Zulhas mengeluhkan rendahnya alokasi anggaran yang didapatnya untuk tahun 2025.

Dia pun membandingkan dengan besaran anggaran yang diterima Kemendag pada 2020 lalu sebesar Rp3,3 triliun.

Atas hitungan itu, anggaran Kemendag turun sekitar 50 persen.

“Kami kalau dari 2020 pak ketua sampai ini turunnya separuh, karena 2020 Rp3,3 triliun sekarang tinggal Rp1,6 triliun,” ujarnya.