Bagikan:

JAKARTA - Seiring dengan berbagai langkah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan beberapa negara dan upaya untuk mendorong ekspor guna menjaga surplus neraca perdagangan nasional, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja dan berbagai pertemuan bilateral di Moskow, Federasi Rusia.

Selain melaksanakan pertemuan dengan beberapa Menteri serta CEO dari beberapa perusahaan terkemuka di Rusia, Airlangga juga dijadwalkan akan menerima Medal for Contribution to International Cooperation dari Pemerintah Federasi Rusia, serta memperingati Hari Jadi Federasi Rusia yang jatuh pada tanggal 12 Juni setiap tahunnya.

Mengawali hari pertama rangkaian kunjungan kerja, Airlangga melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev.

Pada kesempatan tersebut, kedua Menteri membahas berbagai isu kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan, antara lain percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA) hingga mendiskusikan langkah-langkah solutif untuk menghilangkan hambatan perdagangan antara kedua pihak serta isu-isu terkait skema pembayaran dalam perdagangan antar kedua negara.

“Indonesia mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EAEU FTA yang diharapkan akan bisa selesai di tahun ini, sehingga bisa bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya ke kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Rabu, 12 Juni.

Airlagga menegaskan, Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit ke negara-negara anggota EAEU (Eurasian Economic Union).

Sebagaimana diketahui, minyak sawit Indonesia telah memenuhi standar kesehatan dan keberlanjutan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Slepnev juga menyampaikan harapan serupa untuk penyelesaian proses perundingan.

“Dalam hal ini, EEC (The Eurasian Economic Commission) juga mengharapkan agar proses perundingan dapat diselesaikan pada bulan Juli 2024 di Indonesia nanti," tuturnya.

Slepnev menyampaikan EEC percaya bahwa perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia akan turut memperkuat fondasi kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan 5 (lima) negara anggota EAEU .

Terkait concern Indonesia mengenai minyak sawit, Menteri Slepnev menyampaikan bahwa tidak ada hambatan yang diterapkan oleh EAEU.

“Dapat saya sampaikan bahwa EAEU tidak akan mengambil langkah seperti Uni Eropa yang menerapkan kebijakan diskriminatif kepada komoditi minyak sawit asal Indonesia," ujarnya.

Slepnev menyampaikan EAEU mendukung penuh kerja sama kedua negara khususnya di sektor pertanian, termasuk pupuk.

Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Slepnev, Airlangga melakukan pertemuan informal dengan Ketua Parlemen Rusia/ State Duma, Y.M. Vyacheslav Volodin di Gedung State Duma.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh anggota parlemen kedua negara yang membahas peningkatan kerja sama antar parlemen Indonesia dan Rusia.

Selain itu, Airlangga juga menerima beberapa pimpinan Perusahaan terkemuka Rusia, yaitu dengan Perusahaan JSC Rosatom diwakili First Deputy CEO for Corporate Development and International Business Kiril Komarov.

Pada pertemuan tersebut, kedua pihak melakukan diskusi terkait rencana kerja sama pengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan serta untuk keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.

Selain itu, Airlangga melakukan pertemuan dengan CEO dari Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot, perusahaan penerbangan negara Rusia, Sergey Alexandrovsky.

Pada pertemuan dimaksud, Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot menyampaikan kembali keinginan dari Aeroflot untuk merevitalisasi jalur penerbangan langsung antara Moskow-Bali PP.