Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil melakukan efisiensi biaya pengadaan hingga mencapai ratusan juta dolar setiap tahunnya.

Tercatat, sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, total nilai efisiensi biaya pengadaan yang berhasil diperoleh mencapai 1,97 miliar dolar AS atau Rp32,1 triliun dengan perhitungan kurs saat ini.

“Keberhasilan ini merupakan hasil dari optimalisasi berbagai strategi pengadaan, termasuk pengadaan bersama dan kontrak bersama (farm-in), penguatan market intelligence, dan evaluasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE). Penerapan upaya maksimal dalam proses negosiasi hasil tender juga memainkan peran kunci dalam mencapai efisiensi ini,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, Rabu 12 Juni.

Ia merinci, pada tahun 2019, SKK Migas berhasil menghemat 517 juta dolar AS, tahun berikutnya, terjadi penurunan nilai efisiensi menjadi 364 juta dolar AS, hal ini berbanding dengan turunnya nilai pengadaan akibat adanya pandemi Covid-19.

Tren positif ini berlanjut pada tahun 2021 dengan efisiensi sebesar 275 juta dolar AS dan pada tahun 2022 dengan penghematan sebesar 235 juta dolar AS. Puncaknya, pada tahun 2023, SKK Migas mencatat efisiensi tertinggi selama lima tahun terakhir dengan nilai 579 juta dolar AS.

Hudi menyatakan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim SKK Migas berkolaborasi dengan para Kontraktor Kerja Sama.

“Kami akan terus berinovasi dan memperbaiki proses pengadaan kami untuk memastikan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan dalam sektor hulu migas memberikan nilai maksimal bagi negara dan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, SKK Migas juga berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan.

Dengan mengimplementasikan teknologi terbaru dan sistem informasi yang lebih canggih, SKK Migas dapat memantau dan mengelola pengadaan dengan lebih efektif dan efisien.

“Pencapaian ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi penerimaan negara, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor hulu migas. Ke depan, SKK Migas bertekad untuk terus menjadi pionir dalam inovasi pengadaan dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Hudi.