Dumai - Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Senggol Dumai, Riau, Sabtu, 1 Juni, di sela kunjungan kerja di provinsi tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan sembako bagi masyarakat.
"Harga-harga di sini baik dan stabil, enggak ada yang melompat aneh-aneh," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan di Riau.
Presiden Jokowi juga memastikan bahwa stok beras di gudang Bulog secara nasional lebih dari rata-rata biasanya. Ia mengungkapkan bahwa biasanya stok Bulog nasional berkisar antara 900 ribu hingga 1,2 juta ton, namun saat ini stok sudah mencapai 1,8 juta ton dan tersebar di seluruh gudang Bulog di tiap kota dan provinsi.
"Per hari ini, stok di Bulog sudah 1,8 juta ton. Tersebar di seluruh gudang Bulog di tiap kota dan provinsi," jelasnya.
Presiden menyinggung mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang sulit turun meskipun produksi panen raya sudah meningkat. Menurutnya, biaya petani untuk sewa lahan, pupuk, bibit, dan tenaga kerja semuanya naik, sehingga masyarakat harus memahami bahwa petani juga perlu mendapatkan keuntungan.
BACA JUGA:
"Biaya petani untuk sewa lahan, pupuk, bibit, tenaga kerja, semuanya naik. Jadi masyarakat harus maklum bahwa petani juga harus mendapatkan keuntungan," tutur Presiden Jokowi.
Kepala Negara menekankan pentingnya mencari keseimbangan harga yang tidak hanya menguntungkan petani tetapi juga terjangkau bagi masyarakat. "Mencari keseimbangan seperti itu tidak gampang. Masyarakat senang, petani senang," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Pasar Senggol Dumai, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Riau S.F. Hariyanto, dan Wali Kota Dumai Paisal.