Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realisasi konsumsi BBM Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite hingga akhir April mencapai 10 juta kiloliter (KL) atau sebesar 31,36 persen dari target konsumsi sepanjang tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 31,60 juta KL.

"Kuota JBKP di 2024 ditetapkan sebesar 31,70 juta KL, sedikit lebih rendah daripada kuota 2023 sebesar 32,56 juta KL," ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin, 27 Mei.

Dikatakan Erika, pertumbuhan konsumsi JBKP dari 2022 ke 2023 hanya meningkat sebesar 1,8 persen dari 29,49 juta KL pada 2022 menjadi 30,03 juta KL di 2023.

"Mengacu pada realisasi penyaluran di 2023 kuota JBKP di 2024 ditetapkan sebesar 31,70 juta KL sedikit lebih rendah dari kuota 2023 sebesar 32,56 juta KL," sambung Erika.

Di sisi lain, konsumsi Jenis BBM Tertentu (JBT) sejak Januari hingga akhir April mencapai 5,57 juta KL atau mencapai 30.12 persen dari kuota yang dialokasikan sebesar 18,49 juta KL.

"Rinciannya minyak solar 5,4 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL," imbuh Erika.

Erika menjelaskan, terdapat penurunan konsumsi JBT Solar Subsidi sebesar 17,57 juta KL pada 2023 dibandingkan 17,61 juta KL pada tahun 2022.

Erika menjelaskan, penurunan ini disebabkan karena pengendalian penyaluran melalui penggunaan QR code mulai Juni 2022.

"Juga peningkatan pengawasan di lapangan serta tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam mengawasi BBM subsidi," pungkas Erika.