Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati melaporkan konsumsi jenis bahan bakar minyak umum (JBU) Pertalite hingga 30 November 2022 mencapai 26,90 juta kiloliter (KL) atau 89,94 persen dari kuota.

"Pertalite telah tersalurkan 26,90 juta KL atau 89,94 persen dari kuota prognosa sampai Desember 29,51 juta KL," ujar Erika dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI dikutip, Jumat, 9 Desember.

Sedangkan untuk jenis BBM tertentu (JBT) solar subsidi telah tersalurkan sebesar 16,02 juta kiloliter (KL) atau 89,85 persen dari total kuota yang ditetapkan di tahun 2022.

Sementara untuk inyak tanah telah tersalurkan 0,443 juta KL atau 91,34 persen dari kuota dengan prognosa sampai Desember 2022 yaitu sebesar 0,49 juta KL.

Erika memaparkan, BPH Migas juga memprediksikan penyaluran Pertalite sampai akhir tahun mencapai 98,66 persen dengan sisa kuota sebesar 0,4 juta KL, Solar akan tersalur 98,20 persen dengan sisa 0,32 juta KL dan minyak tanah tersalur 101,03 persen dengan sisa kuota 0 KL.

“Diperkirakan sampai dengan akhir Desember 2022, minyak solar akan tersalurkan sebesar 17,51 juta KL, kemudian minyak tanah 0,49 juta KL dan Pertalite 29,51 juta KL,” kata Erika.

Erika mengungkapkan, total penjualan JBU dari enam badan usaha pada kuartal III tahun 2022 mencapai 19,17 juta dengan rincian PT Pertamina Patra Niaga sebesar 17,04 juta KL, AKR 1,24 juta KL, ExxonMobil 719.000 KL, Shell 127.3800 KL, PT Aneka Petroindo Raya 14,40 ribu KL, PT Vivo Energy Indonesia 26,37 ribu KL.