JAKARTA - Raksasa energi bersih Uni Emirat Arab (UEA), yakni Abu Dhabi Future Energy PJSC atau Masdar akan melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk pengembangan proyek energi terbarukan sebesar 200 MW di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun energi terbarukan sebesar 2 GW.
Pengumuman ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan di IKN oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar, Abdulla Zayed.
Seremoni penyerahan LtP disaksikan oleh Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan serta Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem AlDhaheri.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyebut, Indonesia berkomitmen menjadikan IKN sebagai kota yang memprioritaskan aspek keberlanjutan. Pihaknya juga menyambut baik rencana Masdar untuk melakukan studi investasi pembangkit listrik energi terbarukan sebesar 200 MW di IKN.
"Kami juga mengapresiasi komitmen lebih lanjut Masdar sebesar 2 GW, guna mendukung pemenuhan rencana energi terbarukan di Nusantara. Dengan memprioritaskan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, maka hal ini akan menempatkan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan yang memanfaatkan energi bersih," ujar Bambang dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 22 Mei.
Sementara itu, Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengatakan, UEA tetap berkomitmen kuat untuk memajukan sektor energi Indonesia, dengan berfokus pada energi terbarukan.
Sejalan dengan Konsensus UEA yang dicapai pada COP28, Masdar berdedikasi untuk menjalin kemitraan yang memberikan solusi transformatif untuk akses ke energi bersih.
BACA JUGA:
"Upaya bersama kami akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya dan angin untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam transisi energi global," katanya.
Adapun Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, agenda ini menjadi salah satu bentuk nyata besarnya minat investasi asing di IKN yang telah masuk tahap pengembangan proyek.
"Letter to Proceed ini merupakan kemajuan dalam salah satu tahapan investasi yang selanjutnya akan dimulai studi kelayakan oleh Masdar. Perkembangan didukung oleh kemitraan strategis Otorita IKN dengan Indonesia Investment Authority (INA) serta advisory dari Tony Blair Institute for Global Change," tuturnya.