JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan menyentuh level 7.317 di akhir perdagangan pekan lalu, Jumat, 17 Mei 2024. IHSG naik 3,22 persen atau 228,44 poin.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan penguatan IHSG tertopang 2 top gainers yakni IDX BASIC yang naik sebesar 6,55 persen dan IDX FINANCE yang naik 2,80 persen. Sementara itu satu top losers pada pekan lalu yakni IDX INDUST yang melemah 0,67 persen.
Angga menyampaikan sedikitnya ada 6 sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu yakni inflation rate year on year (yoy) AS, indeks harga produksi month on month (mom), penjualan ritel Amerika, klaim pengangguran di AS yang turun, sentimen harga nikel dan sentimen harga emas.
Angga menjelaskan inflation rate secara tahunan AS pada April turun ke level 3,4 persen sesuai dengan konsensus dan secara bulanan turun ke level 0,3 persen atau lebih rendah dari konsensus.
Selanjutnya, indeks harga produksi secara bulanan meningkat ke 0,5 persen atau lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones di angka 0,3 persen serta penurunan yang direvisi sebesar 0,1 persen pada Maret.
BACA JUGA:
"Terkait sentimen penjualan ritel Amerika, pada April secara MoM penjualan ritel Amerika yang dilaporkan tidak mengalami perubahan, menyusul kenaikan yang direvisi ke bawah sebesar 0,6 persen pada Maret dan mengalahkan ekspektasi pasar yang diperkirakan naik sebesar 0,4 persen," tuturnya dalam keterangannya, Minggu, 19 Mei.
Angga menyampaikan ada pula sentimen klaim pengangguran di AS yang turun sebesar 10.000 ke level 222.000 dibanding bulan sebelumnya, meski masih lebih tinggi dibanding konsensusnya di level 220.000.
Sementara itu terkait sentimen nikel dan emas, Angga menjelaskan nikel bergerak mendekati 21.000 dolar AS per ton, tertinggi sejak September 2023 yang disebab oleh adanya kekhawatiran mengenai supply nikel akibat ketegangan yang terjadi di New Caledonia yang berkontribusi sebesar 5 persen kepada supply nikel dunia.
"Harga emas sendiri pada pekan lalu menyentuh level 2.397,4 dolar AS per troy ons yang merupakan imbas dari kehati-hatian para pelaku pasar dalam menilai arah pergerakan kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh The Fed," terang Angga.
Sentimen dan Rekomendasi IPOT Minggu ini
Berbicara tentang prospek market pada minggu ini yang hanya akan berlangsung selama 3 hari perdagangan yakni Senin-Rabu, 20-22 Mei 2024 karena ada libur Hari Raya Waisak dan cuti bersama pada 23-24 Mei 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sejumlah sentimen ini yang diprediksi bakal memengaruhi pergerakan sejumlah saham.
"Sentimen yang wajib diperhatikan pada minggu ini yakni dari US yakni ada initial jobless claims dengan konsensus turun dari 222K ke 220k, S&P Global Composite PMI yang diprediksi naik dari 51,3 ke 51,4, S&P Global Manufacturing PMI yang diprediksi naik dari 50 ke 50,1 dan S&P Global Services PMI dengan konsensus naik dari 51,3 ke 51,5. Sementara itu dari dalam negeri ada sentimen suku bunga dengan konsensus tetap di 6,25." terangnya.
Menurut Angga pergerakan nikel akan terus naik jika aksi demonstrasi di New Caledonia tidak terselesaikan dan pastinya menghambat supply nikel dari negara tersebut.
Diketahui, New Caledonia memproduksi sekitar 5 persen dari supply global atau nomor 3 terbesar di dunia setelah Indonesia dan Filipina.
"Tentu saja kondisi ini akan menguntungkan emiten nikel seperti NCKL, INCO, ANTM dan HRUM," terang Angga.