Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, sebanyak 43 proyek strategis nasional (PSN) bakal rampung setelah tahun 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR Maulidya Indah Junica saat ditemui wartawan usai acara Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Selasa, 14 Mei.

"Kalau belum selesai itu memang targetnya ada yang direncanakan melebihi tahun 2024, tapi ada 4 (proyek) yang sedianya tadi memang selesai 2024 itu meluncur ke 2025. Artinya, kalau 43 (proyek) dikurangi 4 itu adalah memang direncanakan (selesai) lebih dari tahun 2024. Maksud saya bukan disengaja, tapi (proyek) itu memang baru mulai. Kan, (target selesai) pasti melompat tahun," ujarnya.

Maulidya mengatakan, ada dua contoh proyek garapan Kementerian PUPR yang ditargetkan selesai usai 2024, yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi dan proyek sanitasi Jakarta Sewerage System di DKI Jakarta.

Dia menilai, kedua proyek itu bakal rampung di 2025 mendatang. Sebab, pekerjaan proyeknya memang baru dimulai.

"Salah satunya Tol Probolinggo-Banyuwangi. Kemudian, SPAM Karian karena memang baru mulai, kan, tidak mungkin harus selesai juga sekarang. Atau yang sedang dikerjakan saat ini ada Jakarta Sewerage System, itu adalah sistem sanitasi terpadu. Memang baru dimulai 2024 dan itu tidak hanya dilaksanakan Kementerian PUPR, juga dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Meski begitu, Maulidya belum bisa merinci lebih lanjut soal nilai 43 PSN yang bakal rampung di tahun depan tersebut. Menurut dia, rata-rata nilai satu PSN bisa mencapai sekitar Rp1 triliun.

"Bisa dibayangkan saja rata-rata satu kegiatan itu pasti lebih dari Rp1 triliun karena, kan, lingkupnya bukan lingkup satu kawasan. Kadang-kadang juga lintas wilayah administrasi, jadi memang cukup besar," imbuhnya.

Adapun 43 PSN yang ditargetkan bakal rampung setelah tahun ini meliputi 5 bendungan, 2 daerah irigasi, 1 air baku, 1 SPAM, 1 sanitasi, 1 kawasan serta 32 jalan tol.

Rinciannya, sebanyak 5 bendungan terdiri dari Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur, Bendungan Tigadihaji di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, Bendungan Rukoh & Bangunan Pengarah di Aceh dan Bendungan Karangnongko di Jawa Tengah.

Berikutnya, ada 2 irigasi yang terdiri dari rehabilitasi Daerah Irigasi Rentang di Jawa Barat dan pembangunan Daerah Irigasi Lempuing di Sumatera Selatan.

Lalu, ada 1 SPAM Karian di Serpong, Banten, 1 Sanitasi Jakarta Sewerage System dan 1 Kawasan Industri Batang.

Kemudian, ada 32 jalan tol meliputi Tol Serang-Panimbang, Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin-Salabenda), Tol, Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga, Tol Ngawi-Kertosono-Kediri (terutama Ruas Kertosono-Kediri), Tol Ciawi-Sukabumi-Ciranjang-Padalarang dan Tol Depok-Antasari (termasuk Bojonggede-Salabenda).

Selanjutnya, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Tol Serpong-Balaraja, Tol Semanan-Sunter, Tol Sunter-Pulo Gebang, Tol Duri Pulo-Kampung Melayu dan Tol Kemayoran-Kampung Melayu.

Ada pula Tol Ulujami-Tanah Abang, Tol Pasar Minggu-Casablanca, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Tol Jakarta Cikampek II Sisi Selatan dan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.

Selain itu, ada Tol Semarang-Demak, Tol Binjai-Langsa, Tol Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang, Tol Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh-Bukittinggi, Tol Yogyakarta-Bawen serta Tol Betung (Sp. Sekayu)-Tempino-Jambi.

Kemudian, Tol Jambi-Rengat, Tol Rengat-Pekanbaru, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (target penyelesaian 2024 ruas jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya, Tol Akses Patimban serta Tol Gilimanuk-Negara-Pekutatan-Soka-Mengwi dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.