Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, penyelesaian 43 proyek strategis nasional (PSN) setelah tahun 2024 akan tetap berlanjut di pemerintahan yang baru, dalam hal ini di era kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR Maulidya Indah Junica optimistis, 43 PSN itu bakal tetap diselesaikan di era kepemimpinan presiden yang baru.

Pasalnya, rata-rata dari 43 proyek itu sudah ada yang dimulai pekerjaan konstruksinya.

"Saya rasa (berlanjut) apalagi yang sudah konstruksi. Artinya, kan, penyedia jasanya sudah pegang kontrak. Dan (proyek) ini beberapa juga menggunakan dana non-APBN. Artinya, (pakai) dana loan dan sudah ada itu uangnya, hanya tinggal melanjutkan tahap per tahap saja," kata dia ditulis Kamis, 16 Mei.

Maulidya bahkan memberikan ilustrasi seperti misalnya saat membangun gedung bertingkat tinggi.

Dia menilai, ketika bangunan tersebut membutuhkan 100 tiang pancang sebagai fondasi, namun yang dikerjakan baru 10 saja, tidak mungkin proyek tersebut langsung dihentikan.

"Misalnya untuk bangun gedung bertingkat tinggi saja, kan, perlu fondasi. Kalau tiang pancangnya baru 10 dan perlunya 100 apakah harus itu dihentikan, padahal uangnya ada. Jadi, tahapan itu yang nanti dievaluasi oleh teman-teman, dia memang layak maju atau tidak," ujarnya.

Menurutnya, 43 PSN itu nanti akan kembali dievaluasi kembali. Mulai dari jaminan keuangannya hingga progres pekerjaannya. Apabila memang dalam kondisi baik, proyek-proyek infrastruktur akan kembali berlanjut dan tetap berstatus PSN.

"Kalau jaminan keuangannya ada, pekerjaannya juga sehat. Artinya, kemajuan pekerjaan itu progresnya sesuai. Rasanya untuk masuk ke tahap tahap pencoretan (keluar dari PSN) mungkin akan jadi pertimbangan," imbuhnya.

Adapun 43 PSN yang ditargetkan bakal rampung setelah tahun ini meliputi 5 bendungan, 2 daerah irigasi, 1 air baku, 1 SPAM, 1 sanitasi, 1 kawasan serta 32 jalan tol.

Rinciannya, sebanyak 5 bendungan terdiri dari Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur, Bendungan Tigadihaji di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, Bendungan Rukoh & Bangunan Pengarah di Aceh dan Bendungan Karangnongko di Jawa Tengah.

Berikutnya, ada 2 irigasi yang terdiri dari rehabilitasi Daerah Irigasi Rentang di Jawa Barat dan pembangunan Daerah Irigasi Lempuing di Sumatera Selatan.

Lalu, ada 1 SPAM Karian di Serpong, Banten, 1 Sanitasi Jakarta Sewerage System dan 1 Kawasan Industri Batang.

Kemudian, ada 32 jalan tol meliputi Tol Serang-Panimbang, Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin-Salabenda), Tol, Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga, Tol Ngawi-Kertosono-Kediri (terutama Ruas Kertosono-Kediri), Tol Ciawi-Sukabumi-Ciranjang-Padalarang dan Tol Depok-Antasari (termasuk Bojonggede-Salabenda).

Selanjutnya, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Tol Serpong-Balaraja, Tol Semanan-Sunter, Tol Sunter-Pulo Gebang, Tol Duri Pulo-Kampung Melayu dan Tol Kemayoran-Kampung Melayu.

Ada pula Tol Ulujami-Tanah Abang, Tol Pasar Minggu-Casablanca, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Tol Jakarta Cikampek II Sisi Selatan dan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.

Selain itu, ada Tol Semarang-Demak, Tol Binjai-Langsa, Tol Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang, Tol Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh-Bukittinggi, Tol Yogyakarta-Bawen serta Tol Betung (Sp. Sekayu)-Tempino-Jambi.

Kemudian, Tol Jambi-Rengat, Tol Rengat-Pekanbaru, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (target penyelesaian 2024 ruas jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya, Tol Akses Patimban serta Tol Gilimanuk-Negara-Pekutatan-Soka-Mengwi dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.