JAKARTA - PT AXA Mandiri mencatat laba bersih setelah pajak naik 13,2 persen menjadi Rp1,33 triliun pada 2023. Besaran tersebut dibandingkan tahun sebelumnya di Rp1,17 triliun.
Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G Kusuma menyampaikan, capaian tersebut melihat dari portfolio bisnis yang berkualitas.
"Laba bersih kami naik 13 persen di Rp1,327 triliun, sementara nilai aset kami cukup stabil, naik sekitar 2 persen menjadi Rp41,1 triliun,” kata Handojo G Kusuma mengutip Antara.
Menurutnya, hal tersebut dapat tercapai berkat pertumbuhan bisnis serta strategi penempatan investasi yang hati-hati (prudent).
Ia juga mengatakan bahwa sepanjang tahun lalu, pihaknya memperoleh pendapatan premi bruto sebesar Rp11,682 triliun didukung oleh peningkatan premi dari nasabah baru yang tumbuh 5,2 persen, atau sebesar Rp1,69 triliun.
Sementara itu, pendapatan investasi neto perseroan naik 1,3 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp1,55 triliun yang ditopang oleh pendapatan bunga dari surat berharga.
“Kami memiliki landasan yang kuat untuk terus membangun pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi pada industri asuransi yang masih luas,” ujar Handojo.
Ia pun menyatakan bahwa dalam setahun terakhir, pihaknya telah meluncurkan sejumlah produk asuransi untuk berbagai segmen masyarakat, termasuk mikro, retail dan syariah, yang masing-masing dilengkapi oleh manfaat khusus tersendiri guna menjawab kebutuhan dari masing-masing segmen.
Pada semester kedua tahun lalu, AXA Mandiri meluncurkan Asuransi Mandiri Flexi Proteksi yang memberikan manfaat perlindungan jiwa dan perlindungan dari 77 penyakit kritis.
BACA JUGA:
Selain itu, perseroan juga merilis Asuransi Mandiri Mikro Jiwa Terlindungi (Si Jitu) yang menawarkan premi terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga pekerja di sektor kecil dan menengah.
Sementara itu, pada awal tahun ini, yakni Maret lalu, AXA Mandiri menghadirkan Asuransi Perlindungan Amanah Syariah yang memberikan manfaat perlindungan saat peserta masih hidup sampai dengan akhir masa asuransi berdasarkan prinsip syariah.
Handojo mengatakan bahwa pihaknya pun berupaya untuk memastikan pertumbuhan bisnis perusahaan diiringi dengan pemberian nilai tambah bagi berbagai pemangku kepentingan.
“Oleh karena itu, kami terus meningkatkan kegiatan literasi keuangan untuk segmen masyarakat yang membutuhkan dan memastikan kegiatan operasional kami memberikan dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,” tambah Handojo.