JAKARTA - Puncak perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur ditandai dengan pelepasan ribuan lampion. Pelepasan lampion ini merupakan acara yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat, terbukti tiket festival lampion Waisak sudah ludes terjual.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, tiket festival lampion sudah habis terjual. Maya pun meminta maaf karena tidak bisa nemambah penjualan tiket.
“Tiketnya sudah habis terjual 2.000 lebih,” katanya saat konferensi pers di Sarinah, Jakarta, Rabu, 8 Mei.
Maya mengatakan, kuota tiket festival lampion Waisak memang dibatasi penjualamnya karena untuk menjaga kesakralan ibadah. Mengingat bahwa pelepasan lampion merupakan bagian dari proses ibadah umat Buddha.
“Kali ini kita ingin mengedepankan kesakralan, kekhusyukan, kenikmatan dari berdoa bersama untuk Waisak ini sendiri. Jadi memang tidak semata-mata pariwisata atau perayaan, tapi kita mengedepankan perayaan yang sakral, khusyuk untuk di hari Waisak, terutama di tanggal 23 saat detik-detik Waisak,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lampion Waisak 2024 Fatmawati mengatakan bahwa tiket festival lampion Waisak 2024 memang dibatasi penjualannya karena lapangan untuk menerbangkan lampion juga terbatas.
Selain itu, Fatmawati bilang pelepasan lampion tahun ini waktunya lebih singkat. Sebab, detik-detik Waisak akan jatuh pada malam hari.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ingin merasakan ritual umat Buddha dalam menjalankan ibadahnya, namun karena keterbatasan tempat dan juga kita harus menjaga kesakralan ibadah umat, maka dengan berat hati kami batasi demi kekhidmatan prosesi peringatan Waisak,” ujar Fatmawati.
Fatmawati bilang sebelum menerbangkan lampion, umat Buddha akan melakukan meditasi terlebih dahulu. Pelepasan lampion menjadi ritual dan simbolisasi dalam menyalakan cahaya damai dalam diri masing-masing.
“Kemudian, dengan dilepaskannya lampion menjadi tanda bahwa damai dan kebaikan akan disebarkan kepada dunia,” katanya.
BACA JUGA:
Fatmawati juga menjelaskan lampion yang diterbangkan bisa sangat tinggi tergantung dengan dorongan apinya. Maski begitu, dia menjamin tidak akan mengganggu lalu lintas pesawat terbang.
Lebih lanjut, Fatmawati juga bilang lampion yang akan diterbangkan di Candi Boronudur diimpor langsung dari Thailand. Dia mengatakan lampion tersebut terbuat dari kertas yang sangat tipis dan bisa terbakar habis di udara.
“Di impor langsung dari Thailand. Lampionnya terbuat dari kertas yang sangat tipis sekali, jadi kalau diterbangkan bisa sangat tinggi sekali tergantung dari dorongan panas api. Nanti di atas pun bisa habis terbakar,” jelasnya.