KAI dan Perusahaan Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Garap Pembangunan Stasiun Jatake
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan Stasiun Jatake di Kabupaten Tangerang, Sabtu 6 Maret 2021. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau titik lokasi rencana pembangunan Stasiun Kereta Api Jatake, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu akhir pekan lalu.

"Pemerintah selalu memberikan dukungan bagi swasta untuk melakukan inisiatif membangun. Oleh karenanya dari diskusi yang sudah dilakukan, kami memutuskan akan memberikan izin untuk membangun Stasiun Jatake ini," kata Menhub Budi Karya, dalam keterangan tertulis, yang dikutip Senin 8 Maret.

Pembangunan Stasiun Jatake akan dilakukan dengan skema konsesi antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan pihak swasta dalam hal ini PT Sinar Mas Land, perusahaan milik almarhum konglomerat Eka Tjipta Widjaja.

Menhub mengatakan, beberapa hari yang lalu Sinar Mas Land telah mempresentasikan rencana pembangunan stasiun dan mengajukan beberapa alternatif titik lokasinya.

"Memang ada beberapa catatan, tapi bisa didiskusikan dengan Ditjen Perkeretaapian dan PT KAI. Kami berharap pembangunan dapat dilakukan sesegera mungkin," ucap Menhub.

Menhub menjelaskan, dengan pembangunan Stasiun Jatake ini akan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat. Pertama, memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Kedua, mengembangkan kawasan pemukiman yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ketiga, menggiatkan kegiatan ekonomi di masa pandemi.

"Upayakan pembangunan stasiun ini melibatkan masyarakat setempat agar saudara kita yang terdampak bisa mendapatkan pekerjaan. Harapannya ini bisa selesai dalam satu tahun," tutur Menhub.

Titik lokasi pembangunan Stasiun Jatake berada di lintas Tanah Abang - Merak pada KM 37+045 antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan kolaborasi BUMN dan swasta ini untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang yang hendak beraktivitas ke DKI Jakarta menggunakan transportasi KRL yang dikenal murah, cepat, aman, dan nyaman.

"Kerja sama ini merupakan wujud keterlibatan aktif sektor swasta dan BUMN dalam pembangunan infrastruktur untuk melayani masyarakat tanpa membebani APBN. Semoga kerjasama ini bisa menjadi pilot project swasta dan BUMN dalam membangun perekonomian nasional," ujar Didiek, medio November 2020 lalu.

Stasiun Jatake akan dilayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Maja, dan Rangkasbitung. Saat ini, terdapat 218 perjalanan KRL per hari untuk lintas Tanahabang-Rangkasbitung dengan rata-rata volume pengguna KRL per hari sebanyak 80 ribu pengguna. Dengan adanya stasiun baru tersebut, diharapkan jumlah pengguna KRL yang terlayani akan semakin meningkat.