JAKARTA - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2023 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direktur TBS, Mufti Utomo mengatakan, sepanjang tahun 2023, TBS mencatat perolehan laba bersih perusahaan sebesar 20,8 juta dolar AS atau senilai Rp337,7 miliar (asumsi kurs Rp16.237).
Jumlah ini meningkat sebesar 77,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
TOBA juga mencatat peningkatan total aset sebesar 947,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp15,37 triliun, naik 5,4 persen dari tahun sebelumnya.
Kemudian dari sisi pendapatan, TOBA membukukan total pendapatan sebesar 501,3 juta dolar AS atau Rp8,14 triliun.
Jumlah ini mengalami peningklatan 21,2 persen dari tahun sebelumnya.
"Perseroan terus menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju bisnis yang lebih hijau. Meski menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batu bara di tahun 2023, perseroan berhasil memperkuat fundamental usahanya dan mengakselerasi pengembangan portofolio bisnis hijau," ujar Mufti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 26 April.
DIkatakan Mufti, TOBA juga berhasil mengembangkan dan menambah portofolio hijau di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi AMES dan ARAH, mendapatkan kontrak jual beli listrik energi baru terbarukan melalui proyek PLTS Terapung (46 MWp) di Batam, meluncurkan motor listrik Electrum H5, dan mencatat performa keuangan yang sehat dari sektor pembangkit listrik.
Mufti menambahkan, strategi diversifikasi bisnis TBS telah membuahkan hasil yang positif. Sektor pembangkit listrik TOBA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 25,53 persen yoy mencapai 59,17 juta dolar AS atau Rp960,7 miliar.
Mufti menjelaskan, kontribusi dari segmen ini sangat penting dalam menstabilkan kondisi keuangan perseroan di tengah fluktuasi harga batu bara.
Sementara itu, pendapatan dari penyewaan kendaraan listrik meningkat signifikan sebesar 189,2 persen menjadi 217,99 ribu dolar AS atau Rp3.53 miliar bisnis pengelolaan limbah menghasilkan pendapatan sebesar 3,18 juta dolar AS atau 51,63 triliun pada tahun 2023.
Pada RUPST juga telah disepakati penggunaan laba bersih perseroan tahun 2023.
BACA JUGA:
Direktur TBS, Juli Oktarina menyampaikan sejumlah 790.651 dolar AS atau Rp12.83 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sebesar 7.115.865 dolar AS atau Rp115.5 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi perseroan.
“Alokasi laba bersih ini juga untuk mendukung diversifikasi bisnis perseroan, termasuk investasi di sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah," pungkas Juli.