Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot investasi untuk masuk ke dalam negeri. Investasi dianggap sebagai kunci kebangkitan ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menelepon Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia setiap hari untuk menanyakan perkembangannya.

Presiden Jokowi mengatakan, satu hal yang selalu ditanyakan kepada Bahlil adalah sudah berapa triliun investasi yang mengalir masuk ke Indonesia.

"Setiap hari saya telepon berapa persen bisa tahun ini? Berapa triliun bisa naik? Siapa yang masuk? Sudah sampai mana? Targetnya tercapai ndak? Setiap hari," katanya dalam pembukaan Rakernas HIPMI 2021 secara daring, Jumat, 5 Maret.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan untungnya Bahlil termasuk orang yang cukup tenang dan semangat. Sehingga Kepala BKPM itu tidak menyerah meski dihubungi Jokowi terus setiap hari untuk memantau perkembangan investasi.

"Kalau enggak (tenang), drop sudah. Karena tiap hari dikejar terus, ya memang kita harus kejar-kejaran terus dalam situasi seperti ini," ucapnya.

Menurut Jokowi, dengan investasi akan banyak peluang usaha terbuka yang dapat membuka lapangan kerja dan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Karena itu, Jokowi memerintahkan Bahlil untuk menjadi perantara agar investor dalam negeri dan luar negeri bisa bermitra dengan pengusaha-pengusaha di daerah, termasuk mereka yang tergabung di Hipmi.

"Ini sudah saya perintah. Jadi nanti nanti kalau tidak terlaksana, Bapak Ibu kejarnya ke pak Bahlil. Jangan ke saya lagi. Ini saya tanya, ada investor masuk ke provinsi ini, kerjasama dengan siapa, saya tanya itu. Ya oke?," katanya.

Sekadar informasi, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp826,3 triliun sepanjang 2020. Realisasi itu mencapai 101,1 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun. Jumlah investasi pada periode Januari-Desember 2020 juga naik 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp809,6 triliun.

Realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau 50,1 persen dari total investasi dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49,9 persen dari total investasi. PMDN naik 7 persen, sedangkan PMA turun 2,4 persen.