Bagikan:

JAKARTA - Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Investasi usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu, 28 April di Istana Negara, Jakarta. Sebelumnya, Bahlil menduduki kursi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diangkat pada 2019 lalu.

Sejatinya, Bahlil merupakan sosok yang cukup nyentrik. Gaya bicaranya tak berbelit dan apa adanya. Meski demikian, dia dikenal memiliki tekad serta kemauan yang kuat untuk maju.

Bahkan, Presiden Jokowi pernah berujar bahwa Bahlil merupakan sosok yang mempunyai nyali besar. Tetapi sebagian orang membalik idiom itu: butuh nyali besar untuk menjadi Bahlil Lahadalia.

Birokrat kelahiran Maluku 1976 itu menghabiskan sebagian waktunya di Papua. Dia tidak punya banyak kesempatan untuk merasakan hidup sejahtera saat muda. Ayahnya hanyalah seorang kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci.

Untuk menyambung hidup, Bahlil rela melakoni beragam profesi, mulai dari sopir angkot, berjualan koran, hingga memulai bisnis sendiri.

Dari sini mentalnya teruji. Bahlil sukses menapaki karir sebagai entrepreneur yang disegani di kawasan Indonesia Timur.

Dia tercatat menjadi founder dari 10 perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. Perusahaan Bahlil masuk ke berbagai sektor usaha, seperti perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Beberapa korporasi yang berada di bawah kendalinya antara lain PT Ganda Nusantara, PT MAP Surveillance dan PT Pandu Selaras.

Nama Bahlil mulai berkibar di kancah nasional saat dipercaya menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) periode 2015–2019.

Pada medio 2017, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla sempat melontarkan pujian kepada Bahlil. Dia menyebut memiliki kesamaan dengan pria 44 tahun itu karena pernah terlibat dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan kini menjadi pengusaha.

“Pemuda memang harus memiliki semangat wirausaha yang kuat,” kata Wapres saat itu.

Entah berhubungan atau tidak, Presiden Jokowi yang kala itu berpartner dengan Jusuf Kalla di pemerintahan kepincut dengan sosok Bahlil.

Dalam seleksi menteri yang digelar Presiden untuk Kabinet Indonesia Maju, Bahlil sempat mengundang kehebohan lantaran tidak masuk radar pemilihan. Dirinya masuk dalam jajaran elit pejabat negeri ini macam Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, hingga Prabowo Subianto.

Akhirnya, Bahlil didaulat untuk memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal periode 2019-2024.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat membocorkan alasan kenapa Presiden memberikan tugas investasi kepada eks ketua Hipmi itu. Katanya, Bahlil merupakan orang yang paling tepat untuk mengurai hambatan investasi di Indonesia.

Bos Mahaka itu menilai Bahlil merupakan pengusaha asal Papua yang sudah khatam berjibaku dengan urusan birokrasi yang berbelit. Untuk itu, Kepala Negara mempercayakan tugas tersebut kepadanya.

“Saya melihat tugas beliau adalah bagaimana mensinergikan kebijakan di pusat dan daerah,” kata Erick Thohir.

Kini, mantan sopir angkot itu resmi menjadi orang nomor satu untuk urusan investasi di republik ini. Selamat bertugas Pak Menteri!