Selain Nadiem dan Bahlil, Jokowi juga Bakal Lantik Dewan Pengawas KPK dan Kepala BRIN
Presiden Jokowi (Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 28 April.

Selain bakal melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi, Jokowi juga akan melantik Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). 

Berdasarkan sumber VOI, posisi ini akan ditempati oleh Laksana Tri Handoko yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 

"Iya,” kata sumber di lingkaran istana membenarkan jabatan baru Laksana Tri Handoko saat dikonfirmasi, Selasa, 27 April.

Selain itu, Presiden Jokowi juga disebut akan melantik Indriyanto Seno Adji sebagai Dewan Pengawas KPK. Diketahui, satu posisi memang kosong saat ini setelah Artidjo Alkostar meninggal dunia pada 28 Februari lalu.

Indriyanto merupakan Guru Besar Ilmu Hukum Pidana dari Universitas Indonesia. Pada 2015 lalu, dia pernah menjadi salah satu dari tiga pelaksana tugas (Plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Saat itu, dia dilantik bersama Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi oleh Presiden Jokowi. Ketiganya menggantikan tiga pimpinan KPK nonaktif yaitu Busyro Muqoddas, Abraham Samad, dan Bambang Widjojanto.

Diberitakan sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, kembali mengatakan bahwa tak lama lagi, Presiden Jokowi akan mengumumkan reshuffle kabinet.

"Saya selalu bilang tidak lama, karena karakter leadership Bapak Joko Widodo dalam menanggapi yang begini selalu cepat, dan alhamdulillah tepat," ujar Ngabalin, Selasa, 27 April.

Lagi-lagi menurutnya, akan ada menteri baru yang bakal dilantik Presiden Jokowi. Tapi, dia belum mengetahui siapa nama calon menteri itu. 

Dia hanya mengungkapkan, pengumuman reshuffle dilakukan jika nomenklatur penggabungan kementerian baru sudah selesai. Dikatakannya, DPR sudah mengirim surat terkait merger Kemendikbud dan Ristek serta pembentukan kementerian investasi kepada pemerintah dari pekan kemarin.

"Dua pokok ini kita bicarakan, pasti Presiden melantik itu menteri, karena nomenklatur yang berubah, sehingga ada menteri yang nanti akan dilantik, yakni pendidikan dan kebudayaan dan teknologi," ungkapnya. 

"Begitu juga ada menteri baru yang dilantik, namanya menteri investasi, mungkin juga Kepala Badan Riset Nasional," sambung Ngabalin.

DPR sebelumnya menyerahkan surat persetujuan penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta pembentukan Kementerian Investasi kepada pemerintah.