Anak Usaha Adhi Karya Bangun SPKLU di Beberapa Kawasan Properti
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Adhi Persada Properti (APP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) ini melakukan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa kawasan properti yang dikembangkan APP, bekerja sama dengan PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron).

Direktur Utama APP, Harry Wibowo mengatakan kerja sama yang dilakukan APP dengan Voltron merupakan kontribusi nyata APP dalam mendukung program pemerintah terkait pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satunya adalah pengembangan kendaraan berbasis Listrik. Pemerintah pun telah menargetkan pengurangan emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan international pada tahun 2030.

"Harapannya, upaya yang dilakukan APP ini selain dapat mempercepat pemenuhan target pemerintah tersebut, tentunya juga dapat meningkatkan ekosistem kendaraan Listrik di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 18 April.

Ia menambahkan, dengan kerja sama ini, APP akan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan kebutuhan listrik khususnya untuk Electric Vehicle (EV) Charging. Dengan adanya SPKLU di proyek-proyek APP ini, harapannya dapat melayani penghuni kawasan hunian apartemen APP dan khalayak umum di sekitarnya.

Sementara itu, Abdul Rahman Elly, Direktur Utama PT Exelly Elektrik Indonesia (Voltron), menyampaikan kerja sama antara Voltron dan PT Adhi Persada Properti (APP) tentunya akan memberikan dampak yang positif dan signifikan untuk perkembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

"Voltron berkomitmen untuk melakukan pemasangan SPKLU Voltron di seluruh properti APP, sehingga Voltron menjadi bagian untuk mendukung program APP dalam pencapaian energi yang lebih ramah lingkungan," jelasnya.

Voltron Indonesia hingga saat ini telah mengoperasikan 280 lebih stasiun pengecasan di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Samarinda, Makasar, Yogyakarta, Semarang. Perusahaan menargetkan mengembangkan hingga 1.500 stasiun pada 2024. Cakupan daya pengecasan dari AC22kW, DC30kW, DC60kW, DC100kW, hingga DC200kW.

Terkait kendaraan berbasis Listrik, kendaraan ini diyakini mampu menurunkan emisi rumah kaca. Hal ini terlihat dari emisi gas karbon dari mobil listrik biasanya hanya 0-5 gram per kilometer, sementara mobil konvensional berbasis bahan bakar minyak mencapai 125 gram per kilometer. Jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia juga terus mengalami peningkatan.