JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih mengalami pelemahan. Pasalnya, pada perdagangan hari ini sempat di Rp16.273 per dolar AS.
Mengutip data blomberg, 17 April pukul 11.20 WIB, nilai tukar Rupiah turun Rp53,5 atau 0,33 persen ke Rp16.229 per dolar AS. Namun, posisi terlemah pada hari ini sempat Rp16.273 per dolar AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS terlihat dari Indeks dolar AS pagi ini terlihat masih di level tinggi di atas kisaran 106.
Menurut Ariston bertahannya penguatan dolar hingga saat ini masih berasal dari konflik Timur Tengah yang memanas ditambah inflasi AS masih berada di atas 2 persen sehingga dugaan penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS kembali muncul.
"Bertahannya penguatan dolar, selain konflik Timur Tengah yang memanas, juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, semalam, bahwa inflasi AS masih belum terlihat kemajuan berarti untuk turun ke target 2 persen,"jelasnya dalam keterangannya, Rabu, 17 April.
Menurut Ariston pasar bisa menyimpulkan bahwa The Fed bakal menunda kebijakan pemangkasannya.
BACA JUGA:
Selain itu, Ariston menyampaikan tekanan dolar AS terhadap rupiah mungkin bisa terjadi juga hari ini.
Di sisi lain, Ariston menyampaikan hal tersebut juga membuat harga emas masih memiliki potensi kenaikan atau paling tidak berkutat di level tinggi karena konflik Timur Tengah yang memanas.
"Tapi isu pemangkasan suku bunga AS yang tertunda bisa menahan penguatan harga emas yang dinilai dalam dolar tersebut," tuturnya.
Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Rabu, 17 April 2024 berpotensi melemah ke arah Rp16.200-Rp16.250 dengan potensi support di kisaran Rp16.100.