Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero mengatakan bahwa para pelaku UMKM Indonesia harus memperkuat pasar domestik untuk meminimalkan dampak konflik Iran dan Israel yang saat ini masih berlangsung.

Edy mengatakan bahwa konflik Iran-Israel, yang telah berlangsung sekitar dua pekan, belum menunjukkan dampak signifikan terhadap UMKM Indonesia, khususnya dalam pemasaran domestik.

Dia mengatakan dampak konflik ini terasa apabila pelaku UMKM sangat bergantung pada impor bahan baku sehingga berdampak terhadap produksi dalam negeri.

“Maka kita harus menjaga konsumen lokal kita, sekitar 280 juta rakyat Indonesia adalah konsumen yang harus kita jaga agar kita tetap prospektif untuk tetap bertahan,” katanya, dikutip dari Antara, Rabu 24 April.

Konflik Iran-Israel mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot. Pada Selasa 23 April, rupiah mencapai Rp16.244 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.237 per dolar AS.

Sejumlah ekonom memprediksi konflik Iran dan Israel juga akan memicu kenaikan harga minyak dunia dan emas.

Di tengah situasi geopolitik yang memanas serta pelemahan rupiah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan pada Senin 22 April menyatakan optimistis ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh kisaran 5 persen pada kuartal I-2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyatakan menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

“Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada," katanya dalam akun Instagram resmi @smindrawati, Minggu 21 April.